Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amandemen Perjanjian Kemitraan Ekonomi RI-Jepang Selesai Akhir 2019

Kompas.com - 02/07/2019, 13:37 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dan Jepang sepakat melanjutkan negosiasi protokol amandemen General Review Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (GR-IJEPA) dengan target penyelesaian akhir 2019.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, di sela KTT G20 di Jepang, kedua pemimpin negara meminta para delegasi menyelesaikan potokol amandemen sesuai hasil rekomendasi.

Selain itu, kedua pemimpin berkomitmen menyelesaikan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) pada 2019.

“Konfirmasi penyelesaian GR-IJEPA oleh pemimpin kedua negara merupakan hal yang sangat penting dan simbolis bagi hubungan perdagangan," ujar Enggar dalam keterangan tertulis, Selasa (2/7/2019).

Baca juga: Ini 14 Pekerjaan yang Dibutuhkan Jepang dari Tenaga Kerja Indonesia

Amandemen protokol sangat ditunggu-tunggu kedua negara sehingga dikejar akhir tahun ini untuk mendorong perdagangan dan investasi antara Jepang dan Indonesia.

Enggar mengatakan, kedua negara telah menyepakati pengumuman penyelesaian GR-IJEPA akhir Juni 2019 dengan menghasilkan beberapa rekomendasi. Bagi Indonesia, kata dia, penyelesaian GR-IJEPA menunjukkan pentingnya negara-negara di dunia untuk saling mempererat hubungan ekonomi mereka di tengah friksi dagang yang dihadapi dunia saat ini.

GR-IJEPA mencakup isu-isu perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, pergerakan tenaga kerja, kerja sama, pengadaan barang/jasa pemerintah, ketentuan asal barang, perbaikan iklim berusaha, dan kekayaan intelektual.

Menurut Enggar, cakupan perjanjian yang komprehensif menunjukkan bahwa kedua negara memiliki tekad bersama untuk mengangkat hubungan ekonomi ke jenjang yang lebih tinggi.

Hal ini akan mendorong proses modernisasi perekonomian Indonesia dan Jepang, mengingat kedua negara dapat saling melengkapi sehingga dapat menjadi mitra yang saling menguntungkan. Selain akses pasar di bidang barang dan jasa, salah satu manfaat yang ingin dicapai dari IJEPA adalah kerja sama sektor industri melalui New Manufacturing Industry Development Center.

"Misalnya, di bidang otomotif, elektronik, industri makanan minuman, tekstil, serta program lainnya yang saling menguntungkan,” kata Enggar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com