Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPO, Satyamitra Kemas Lestari Tawarkan Harga Rp 193 Per Saham

Kompas.com - 02/07/2019, 15:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Satyamitra Kemas Lestari (SKL) membuka penawaran umum perdana saham dengan masa penawaran 1-4 Juli 2019. Jumlah saham yang ditawarkan kepada investor sebesar 32,10 persen dari saham disetor SKL setelah PUP atau sebanyak 1,3 miliar saham.

Adapun harga penawaran perlembar sahamnya sebesar Rp 193.

Untuk penawaran umum ini, SKL menunjuk PT Kresna Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Direktur Utama PT Kresna Securities Octavianus Budianto menganggap ini saat yang tepat bagi SKL untuk menawarkan sahamnya ke publik. Indeks Harga Saham Gabungan yang makin perkasa di zona hijau membuat investor kian optimistis dengan pasar modal.

"Kalau kita lihat tren akhir-akhir ini lagi musim IPO. Musim autoreject juga. Orang-orang excited berlomba-lomba jadi investor saham," ujar Octavianus di Jakarta, Selasa (2/7/2019).

Octavianus memandang hal ini berdampak positif bagi iklim investasi dan pasar modal. Ke depannya, kata dia, jumlah investor dari sektor ritel perlu diperkuat. Satyamitra yang bergerak di industri pengemasan bisa menjadi salah satu alternatif investasi yang menarik bagi masyarakat.

Oktavianus optimistis di masa penawaran ini, saham terjual lebih dari jumlah saham yang ditawarkan atau oversubscribe.

"Melihat suasana hari ini dan kemarin, wow. Saya dapat foto jam 06.30 WIB di Bank Mandiri (KCP BEI) sudah ngantre, padahal baru buka jam 09.30 WIB," kata Octavianus. Pada masa penawaran awal 13-20 Juni 2019 lalu, harga yang ditawarkan berada di rentang Rp150-200 persaham. Saat itu, penawarannya juga oversubscribe.

Dari IPO tersebut, menurut Oktavianus, Perseroan diperkirakan dapat meraih dana antara Rp 195-260 miliar. 

Sebesar 40 persen dana IPO akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, khususnya peningkatan persediaan bahan baku kertas baik impor maupun lokal. Sementara sekitar 30 persen untuk pelunasan sebagian utang bank SKL dan sisanya 30 persen untuk membeli mesin baru dan akuisisi lahan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com