Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modalku Bidik Pinjaman untuk Pemilik Warung

Kompas.com - 03/07/2019, 15:42 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyedia jasa pendanaan digital atau fintech peer to peer lending, Modalku, telah menyalurkan pinjaman modal usaha hingga Rp 7 triliun untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Asia Tenggara.

Adapun Indonesia menjadi kontributor terbesar dari total pencairan dengan jumlah sekitar Rp 4 triliun.

Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya mengatakan, total pendanaan di Asia Tenggara ini naik hampir 2 kali lipat dibanding akhir tahun 2018. Dia pun mengatakan pencapaian ini bisa terjadi berkat kerja sama dengan mitra dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Penyaluran modal hingga Rp 7 triliun persis setengah tahun operasi kita selama 2019. Bagaimana ini terjadi kita harus berterima kasih kepada semua partner dan Otoritas Jasa Keuangan," kata Reynold Wijaya dalam media briefing di Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Baca juga: Tahun Ini, Modalku Targetkan Pendanaan UMKM hingga Rp 10 Triliun

Reynold mengatakan, dana Rp 7 triliun itu disalurkan untuk 750.000 pinjaman UKM di Asia Tenggara. Transaksi ini meningkat 8 kali lipat dari jumlah transaksi Modalku sejak berdiri tahun 2016 hingga akhir tahun 2018.

"Tahun 2018 itu sekitar 85.000 pinjaman. Di kuartal I-2019 kemarin sudah mencapai 350.000, sementara hingga akhir Juni kemarin mencapai 750.000 pinjaman," papar Reynold.

Di tahun 2019, kata Reynold, pihaknya menargetkan bisa menyalurkan pinjaman modal usaha hingga Rp 10 triliun melalui 1 juta transaksi pinjaman UKM, meningkat 250.000 transaksi dari total transaksi hingga hari ini.

Baca juga: Fintech Modalku Telah Salurkan Pinjaman Rp 5,2 Triliun

Tak hanya itu, tahun ini Modalku juga berencana fokus ke segmen yang minim layanan keuangan seperti warung-warung. Nantinya, para pemilik warung bisa mengajukan pinjaman modal usaha hingga Rp 10 juta melalui Modalku.

"Kita fokus ke segmen under serve, ya, tahun ini seperti warung. Kenapa warung? Karena warung pasti membutuhkan pendanaan buat modal usaha. Usaha di tingkat menengah saja butuh pendanaan apalagi warung," jelas Reynold.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com