Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Selama 26 Tahun, Dompet Dhuafa Salurkan Dana ke 19,3 Juta Orang

Kompas.com - 03/07/2019, 20:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga filantropi Dompet Dhuafa telah mengelola kepercayaan dana publik sebesar Rp 2,66 triliun selama 26 tahun beroperasi. Adapun alokasi penyalurannya mencapai 90 persen.

Dana tersebut telah disalurkan ke 19,3 juta orang penerima manfaat. Selama 26 tahun, Dompet Dhuafa telah memiliki jaringan di seluruh Indonesia dan di luar negeri.

"Dompet Dhuafa menjadi lembaga yang mampu mengubah mindset pengelolaan dana umat yang (biasanya) tradisional menjadi manajemen profesional. Ketika banyak orang melakukan pekerjaan sosial sambil lalu, amil Dompet Dhuafa sudah bekerja penuh waktu," jelas Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Ismail Agus Said, dalam keterangannya, Rabu (3/7/2019).

Sementara itu, pendiri Dompet Dhuafa Parni Hadi menjelaskan, dirinya berharap Dompet Dhuafa menjadi lembaga filantropi yang mencerminkan Indonesia dan modern.

Baca juga: Dompet Dhuafa Targetkan Kumpulkan Dana Rp 200 Miliar selama Ramadhan 2019

“Saya ingin Dompet Dhuafa itu Indonesia, modern, dan islami. Jati diri Dompet Dhuafa adalah lembaga filantropi Islam,” ujar dia.

Menurut Parni, sifat itu boleh ditafsirkan sebagai ikhlas, tulus, atau pasrah. Dompet Dhuafa juga disebutnya harus bisa memberikan warna dalam pembangunan Indonesia.

Sedangkan modern yang dimaksudkannya adalah harus bersikap moderat.

Dia mengatakan, meski sudah semakin besar dan modern, orientasi program Dompet Dhuafa tetap menjalar di masyarakat bawah atau akar rumput, khususnya kaum dhuafa.

Baca juga: Dompet Dhuafa Dorong Pemberdayaan Disabilitas dalam Ekonomi

Contohnya, Dompet Dhuafa mengembangkan kawasan pertanian terpadu seluas 10 hektare di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pengelolaan lahan di Cirangkong menerapkan model integrated farming (pertanian dan peternakan) dan pola pertanian dalam satu siklus biologi (integrated bio-cycle farming).

Dengan begitu, tidak ada limbah yang terbuang. Limbah pertanian dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan kompos, sementara kotoran ternak dapat digunakan untuk pupuk tanaman.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+