Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal ITC Sepi, Ini Kata Pengelola

Kompas.com - 04/07/2019, 18:34 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola International Trade Center (ITC) membantah bahwa masa kejayaan mereka sebagai pusat perbelanjaan telah berakhir.

Kepala Divisi ITC Christine Natasha Tanjungan mengatakan, dari sisi kinerja perusahaan, mereka masih mencetak keuntungan yang bagus. Pendapatan mereka masih tumbuh tinggi sekitar 8 persen pertahun.

"Kami setiap tahun punya growth secara revenue perusahaan sekitar 5-8 persen, itu yang terjadi pada 2017-2018. Sekarang 2018-2019 target kami growing 8 persen," ujar Christine kepada Kompas.com, Kamis (4/7/2019).

Di wilayah Jabodetabek, terdapat 10 ITC yang dikembangkan Sinarmas Land. Seluruh unit ITC tersebut, kata Christine, masih menunjukkan pertumbuhan yang positif.

Baca juga: 5 Fakta Lesunya ITC di Jakarta, dari Permata Hijau hingga Mangga Dua

Meski begitu, tak dipungkiri adanya penurunan pengunjung dalam beberpaa tahun terakhir. Angkanya pun tak besar, sekitar 2-3 persen. Namun, jika dibandingkan dengan persentase pertumbuhan kinerjanya, masih jauh lebih rendah.

Penurunan jumlah pengunjung, kata dia, bukan suatu masalah besar karena juga dialami pusat perbelanjaan lainnya.

"Menurut kami dalam ekonomi global saat ini, tidak jujur kalau ada mall yang bilang tidak turun," kata Christine.

Selain pertumbuhan pendapatan, Christine menyebutkan, ada sejumlah indikator lain yang menunjukkan bahwa bisnis ITC masih tumbuh positif. Pertama, hampir tak ada tenant-tenant besar yang gulung tikar dan pindah dari ITC, seperti makanan siap saji maupun supermarket. Bahkan peminat mitra untuk membuka toko di ITC masih banyak.

Christine mengatakan, beberapa waktu lalu, salah satu ritel terbesar Ranch Market berminat pengelola untuk menyediakan area seluas 2.000 meter persegi.

"Padahal Ranch Market bukan kelas kami karena kami kan untuk level menengah ke bawah," kata Christine.

Baca juga: Kejayaan ITC Mangga Dua Mulai Surut, Pembeli Pun Bisa Berlari-lari...

Namun, pengelola menolaknya karena di ITC sudah ada Carrefour. Dikhawatirkan akan terjadi persaingan bisnis yang ketat jika terdapat dia ritel dalam satu tempat yang sama.

Hal tersebut, kata Christine, menunjukkan bahwa masih banyak perusahaan yang melihat potensi dan mengincar ITC untuk mengembangkan bisnis. Ada pula tawaran dari berbagai merek ternama untuk segmen menengah ke atas seperti Ace Hardware, Informa, Gokana Group, hingga Watson yang sudah berkomunikasi dengan pihak pengelola.

Selain itu, beberapa tenant merenovasi tokonya menjadi lebih besar maupun lebih nyaman bagi pengunjung.

"Kalau dia tidak punya harapan berkembang di sini, tidak mungkin mereka memperbagus tokonya," kata Christine.

Dari sisi partnership, masih banyak perusahaan yang berminat bermitra dengan ITC. Dalam lima tahun terakhir, kata Christine, mereka selalu bermitra dengan bank terkemuka, seperti Bank Mandiri, BRI, dan BCA. Saat ini ITC juga menjajaki kerja sama dengan salah satu perusahaan fintech di Indonesia dalam hal promosi.

"Itu indikator yang menurut kami bisa dibuktikan bahwa para mitra senang berbisnis dengan ITC," kata Christine.

Baca juga: Mal Ambassador Kian Sepi, Satu Toko Hanya Bisa Jual 1-3 Ponsel Sehari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com