Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budi Karya Sumadi, Diuji Kecelakaan Pesawat hingga Dituntut Mundur

Kompas.com - 05/07/2019, 13:12 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Budi Karya Sumadi resmi telah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Perhubungan (Menhub). Ini menjabat sejak Rabu (27/7/2016) menggantikan Ignasius Jonan.

Sebelum menjadi Menhub, pria kelahiran Palembang, 18 Desember 1956 ini merupakan salah satu pemimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura II (AP II) (Persero) sejak 2015 silam.

Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama di sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Jakarta Propertindo atau Jakpro. 

Dalam mengemban jabatan dan amanah, Budi banyak mendapat tantangan dari berbagai sisi. Khususnya mencakup sektor perhubungan, baik darat, udara, dan laut.

Baca juga: Menhub Evaluasi Penyelenggaraan Tol Laut

Ujian ketika pesawat alami kecelakaan

Dunia penerbangan Indonesia berkabung setelah pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang terjatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Senin (29/10/2018) pagi.

Pesawat ini dikabarkan sempat akan kembali menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebelum terjatuh.

Basarnas telah menemukan beberapa barang yang diduga milik penumpang serta serpihan tubuh pesawat.

Kecelakaan ini merenggut ratusan jiwa yang menjadi penumpang pesawat ini. Diketahui membawa sebanyak 178 penumpang dewasa, 1 anak-anak, dan 2 bayi.

Adanya insiden ini membuat Budi bekerja ekstra. Pandangan publik makin terarah padanya karena sebagai pemangku kepentingan di Tanah Air, khususnya keluarga korban kecelakaan.

Baca juga: Soal 737 Max, Lion Air Masih Pertimbangkan Tuntut Ganti Rugi ke Boeing

Polemik tarif tiket pesawat mahal

Sejak akhir 2018 lalu, harga tiket pesawat memang melonjak tinggi. Bahkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga tiket pesawat terus menerus menyumbang inflasi sejak November 2018 hingga Maret 2019.

Hal ini merupakan fenomena yang tidak biasa. Sebab menurut BPS, biasanya tiket pesawat menyumbangkan inflasi di bulan-bulan tertentu saja saat permintaan masyarakat tinggi, misalnya saat musim mudik lebaran atau musim liburan akhir tahun.

Polemik tarif tiket pesawat terus bergulir hingga waktu ke waktu, bahkan hingga kini persoalan itu masih mendapat sorotan dari publik. Karena itu, Budi kembali "dipusingkan" dengan masalah ini setelah soal-soal sebelumnya.

Baca juga: Ternyata Penurunan Harga Tiket Pesawat LCC Terbatas, Ini Rinciannya...

Bahkan, mahalnya harga tiket pesawat memancing kekecewaan masyakarat. Di media sosial, para netizen bahkan membuat tagar #PecatBudiKarya. Intinya publik meminta publik Budi menanggalkan jabatannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com