Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Robot akan Gantikan 20 Juta Pekerjaan di Seluruh Dunia pada 2030

Kompas.com - 05/07/2019, 16:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN
 
Dampak ekonomi penggunaan robot
 
Menurut Oxford Economics, dampak penggunaan robot terhadap perekonomian akan sangat luar biasa. Lembaga itu mengestimasikan, peningkatan pemasangan robot menjadi 30 persen lebih tinggi dari saat ini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 5,3 persen atau 4,9 triliun dollar AS pada 2030.
 
Angka tersebut jauh lebih tinggi dari proyeksi nilai produk domestik bruto (PDB) Jerman pada periode yang sama. Robot pastinya akan mendongkrak produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, serta memicu lahirnya industri yang sebelumnya tidak ada.
 
Dampak disrupsi robot
 
Oxford Economics dalam laporannya juga memperingatkan dampak disrupsi robot. Selain itu, salah satu dampak penggunaan robot adalah meningkatnya kesenjangan pendapatan.
 
"Penggantian (tenaga kerja manusia menjadi robot) yang besar ini tidak akan menyebar secara merata di seluruh dunia, atau bahkan di satu negara. Riset kami menunjukkan bahwa dampak negatif penggunaan robot akan lebih terasa di kawasan-kawasan berpendapatan rendah dibandingkan di kawasan berpendapatan tinggi di negara yang sama," tulis Oxford Economics dalam laporannya.
 
Para pekerja yang mendorong pengetahuan dan inovasi di industri manufaktur cenderung terkonsentrasi di kota-kota besar. Keahlian-keahlian tersebut sulit digantikan oleh otomasi.
 
Itulah mengapa kawasan-kawasan urban akan lebih mudah beradaptasi dengan peningkatan otomasi, menurut laporan Oxford Economics tersebut.
 
 
Ilustrasi digitalSHUTTERSTOCK Ilustrasi digital
 
Lapangan kerja baru akan tercipta, tetapi...
 
Secara keseluruhan, peningkatan penggunaan robot akan menciptakan lapangan kerja baru dalam laju yang seimbang dengan lapangan kerja yang hilang. Oleh karena itu, kata Oxford Economics, kekhawatiran akan hilangnya lapangan kerja akan tereliminir.
 
Namun, kawasan-kawasan dengan pendapatan lebih rendah yang akan kehilangan lebih banyak lapangan kerja kemungkinan tidak akan menerima manfaat yang seimbang dari penciptaan lapangan kerja baru. Ini disebabkan adanya kesenjangan keahlian.
 
Pada akhirnya, akan terjadi peningkatan kesenjangan pendapatan di antara kawasan perkotaan dan perdesaan. Kesenjangan juga akan terjadi antar kawasan.
 
"Otomasi akan terus mendorong polarisasi regional di banyak negara maju di dunia, secara tak merata mendistribusikan manfaat dan biaya di tengah-tengah masyarakat," tulis Oxford Economics.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com