Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Besar, Infrastruktur Pariwisata Sulut Digenjot

Kompas.com - 05/07/2019, 20:22 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Utara. Dalam kunjungannya, Jokowi dengan cepat memutuskan bahwa potensi pariwisata provinsi tersebut harus dioptimalkan.

Jokowi juga berharap potensi pariwisata Taman Nasional Bunaken dirawat dan dipelihara dengan baik. Sebab, hal ini dapat menjadi salah satu kekuatan pariwisata terbesar di Sulawesi Utara di masa mendatang.

“Saya kira ini potensi yang sangat baik, tapi memang harus dirawat dan dijaga jangan sampai sampah plastik masuk ke sini. Dulu banyak, sekarang tadi saya lihat sudah (bersih) karena rutin dari pemerintah daerah selalu membersihkan sampah-sampah lautnya,” kata Jokowi dalam keterangannya seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Jumat (5/7/201).

Presiden dan rombongan bertolak menuju lokasi dari dermaga yang berada di area hotel tempat menginap dengan menaiki kapal Bunaken Crystal 7.

Baca juga: Presiden Jokowi Gelar Rapat di Atas Laut Bunaken

Dalam kunjungannya itu, Jokowi ingin mengetahui sejumlah fasilitas publik dan infrastruktur yang ada untuk mengetahui kesiapan pengelola dan masyarakat dalam hal kenyamanan dan kebersihan area wisata.

"Sekarang kerja tidak bisa makro. Mikro (detail) harus diikuti, sehingga betul-betul tampak mana yang harus di-backup oleh pemerintah pusat, mana yang bisa dikerjakan pemerintah provinsi, mana yang swasta," ujar Jokowi.

Lewat kunjungan kerjanya, Jokowi melihat ada banyak potensi besar bagi objek wisata di Manado untuk menarik lebih banyak lagi turis lokal maupun mancanegara.

Selain itu, di atas speedboat berkecepatan tinggi, Jokowi juga menjelaskan jika pemerintah pusat bersama dengan Pemda dan Swasta, akan memberikan dukungan dalam membenahi atau menyempurnakan fasilitas-fasilitas publik di sekitar kawasan itu.

Baca juga: Fakta Kunjungan Jokowi di Sulut, Rapat di Laut Bunaken hingga Akan Bangun Jembatan di Selat Lembeh

"Di sini, menurut saya, ada sebuah peluang besar untuk menarik wisatawan yang akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang baik bagi Provinsi Sulawesi Utara. Selain itu, peminatnya (wisatawan) juga sangat banyak. Seiring dengan itu, fasilitasnya jangan terlambat diperbaiki," tambah Jokowi.

Ke depan, destinasi wisata bawah laut tersebut diperkirakan akan jauh lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan, khususnya wisatawan asing, seiring dengan pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata Sulawesi Utara oleh pemerintah sehingga memerlukan perencanaan yang matang.

“Ini mau dibuat perencanaan dulu untuk membuat klaster-klaster sehingga penduduknya di sebelah mana jelas, tempat wisata di mana jelas, area konservasinya di mana juga jelas,” kata Kepala Negara.

 

Jokowi menegaskan bahwa pihaknya berkejaran dengan waktu dan permintaan yang semakin meningkat dari para wisatawan. Untuk itu, pemerintah pusat berkomitmen memberikan dukungan penuh bagi pengembangan pariwisata di Sulawesi Utara.

“Kita ke lapangan ingin mengejar itu. Kalau biasa-biasa saja kita mungkin enggak (upaya), tapi ini ada keadaan luar biasa yang turis ingin masuk dan kita harus menyiapkan,” ujar Presiden Jokowi.

Pembenahan dan pengembangan serupa, lanjut Presiden, juga akan dilakukan di destinasi wisata yang ada di provinsi lain yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com