JAKARTA, KOMPAS.com- Biaya sekolah dari tahun ke tahun terus merangkak naik. Para orang tua pun menyiasatinya dengan menyiapkan dana pendidikan demi masa depan buat hatinya.
Ada orang tua yang menyiapkan dana pendidikan anaknya melalui asuransi, ada juga yang yang memilih instrumen investasi.
Keduanya tersebut bertujuan sama, yaitu melindungi Anda dari risiko kerugian finansial yang terjadi di kehidupan.
Baca juga: Punya Asuransi Kesehatan dari Kantor? Begini Cara Memaksimalkan
Nah Anda mau memilih yang mana? Silakan simak perbandingan dari keduanya:
1. Produk
Saat ini produk asuransi telah diciptakan untuk memudahkan masyarakat menjangkau produk keuangan yang lebih beragam dalam satu produk, seperti unitlink misalnya.
Jika Anda memilih produk unit link asuransi pendidikan, Anda bisa mendapat manfaat lebih dari asuransi tambahan yang disediakan, seperti asuransi kesehatan maupun asuransi jiwa.
"Unit link ini kan biasanya ada 2 macam asuransi dalam satu produk, ada asuransi dasar dengan asuransi tambahan," kata Co-Founder dan Kepala penasihat keuangan Jouska Indonesia Indah Hapsari di Jakarta, Sabtu (6/7/2019).
Indah mencontohkan, misalnya Anda membeli asuransi pendidikan sekaligus asuransi kesehatan dalam satu produk. Asuransi kesehatan tersebut bisa Anda gunakan untuk pengobatan penyakit Anda.
Apalagi, asuransi itu memang sudah pernah Anda gunakan selama beberapa tahun belakangan. Pun berguna untuk mengobati riwayat penyakit di tahun-tahun berikutnya.
"Ini bisa menjadi salah satu pertimbangan untuk bertahan menggunakan asuransi tersebut," ucap Indah.
Sedangkan jika di produk investasi seperti obligasi dan saham, uang yang Anda investasikan tak dapat menanggung hal lainnya jika terjadi risiko.
2. Likuiditas
Dari sisi likuiditas, investasi bisa dibilang lebih unggul. Sebab, pencairan dana bisa dilakukan tanpa harus klaim. Pun jika terjadi keadan darurat, Anda bisa menggunakan dana tersebut untuk keadaan darurat terlebih dahulu.
"Jadi investasi langsung seperti obligasi atau saham itu bisa dijadikan pilihan kalau mau investasi dana pendidikan. Tinggal disesuaikan lagi risiko dan jangka pendek atau panjangnya," lanjutnya.
Sedangkan asuransi, klaim harus dilakukan sesuai dengan pertanggungan asuransi tersebut. Misalnya saat sakit, Anda hanya bisa klaim di asuransi kesehatan. Pun dengan asuransi pendidikan.
"Memang ada porsi investasinya tapi untuk tujuan investasi keuangan itu (asuransi) sudah produk turunan," kata Indah.
Pun, kata Indah, saat ini banyak asuransi pendidikan yang pencairan alias klaimnya sudah tak relevan dengan biaya sekolah yang semakin mahal.
"Besaran pencairan enggak relevan lagi dengan biaya sekolah saat ini. Sementara premi kita bayar tiap bulan," ucapnya.
Baca juga: Simak Pentingnya Persiapkan Dana Pendidikan untuk Anak Anda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.