Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank BUMN Genjot Bisnis Kantor Cabang Luar Negeri

Kompas.com - 08/07/2019, 13:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi bisnis perbankan di luar negeri yang masih menjanjikan membuat sejumlah bank pelat merah menggenjot bisnis di kantor cabang luar negeri. Bahkan, ada pula bank yang mulai melirik bank asing untuk diakuisisi.

Kantor cabang luar negeri PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) misalnya, mampu mencatatkan kinerja yang cukup bagus.

"Hingga Mei 2019, cabang luar negeri kami telah menyalurkan kredit senilai 734 juta dollar AS yang ditopang dari segmen korporasi,” kata Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tri Baroto kepada Kontan.co.id.

Hingga akhir tahun BRI berharap pertumbuhan kredit dari kantor cabang luar negeri bisa mencapai 74,63 persen secara tahunan (yoy).

Baca juga: Bukukan Rp 218 Triliun dari Remitansi, BRI Bidik Pasar TKI

Lantaran kinerjanya yang cukup bagus, tahun depan BRI berniat untuk membuka satu cabang baru di Taiwan dan meningkatkan status kantor unit layanan di Hong Kong menjadi kantor cabang.

Direktur Jaringan dan Layanan BRI Osbal Saragih menambahkan, strategi ini dilakukan untuk memacu transaksi remitansi dari pekerja migran Indonesia di Taiwan dan Hong Kong. 

Maklum, bisnis remitansi BRI juga tumbuh signifikan. Hingga Mei 2019, BRI telah mencatatkan nominal remitansi Rp 12,79 triliun dengan volume mencapai 3,13 juta transaksi. Nominal tersebut tumbuh 13,9 persen (yoy), sedangkan volume transaksinya tumbuh 22,3 persen (yoy).

"Kami akan menangkap peluang di luar negeri dari remitansi, dari pekerja migran Indonesia. Seperti di Hongkong, Malaysia, Korea, Taiwan ini mesti dibuka. Pekerja migran di sana sangat banyak. Dua hal yang kita inginkan dari mereka, pertama dapatfee based income, kemudian dari pengendapan saldo, menjadi CASA (Current Account Saving Account)," paparnya kepada Kontan.co.id belum lama ini.

Bank pelat merah lain, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga mencatatkan hasil yang sama baiknya. Pertumbuhan kredit oleh cabang luar negeri bank berlogo 46 ini bahkan mencapai 30 persen (yoy).

Baca juga: Sepanjang 2018, BNI Salurkan Kredit Rp 512,78 Triliun

"Total asset Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) tumbuh 13,5 persen (yoy) pada Juni 2019, ditopang oleh pertumbuhan kredit sebesar 30 persen (yoy) yang didominasi pada segmen manufaktur dan trading," kata Direktur Tresuri & Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo.

Ia menambahkan, untuk pengembangan bisnis remitansi di luar negeri, BNI akan semakin meningkatkan kerjasama dengan bank maupun perusahaan remitansi terutama yang berbasis digital.

Sementara strategi berbeda akan dilakukan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Bank berlogo pita emas ini berniat mengakuisisi bank di Filipina, dan Vietnam tahun depan.

"Sebelumnya memang ada rencana demikian, tapi karena NPL masih tinggi tidak jadi. Sekarang mulai akhir tahun hingga tahun depan kami akan menjelajahi lagi, mencari potensi," kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo pekan lalu di DPR.

Bank Mandiri membidik bank berukuran menengah kecil (mid to small) untuk dikembangkan perseroan kelak. Langkah ini menurut pria yang akrab disapa Tiko lebih efisien dibandingkan membangun cabang luar negeri dari nol.

Baca juga: Bank Mandiri Bakal Akuisisi Bank di Filipina dan Vietnam

Sedangkan Filipina dan Vietnam dipilih lantaran dari hitung-hitungan Bank Mandiri, dua negara tersebut punya potensi besar. Ditambah persaingan yang longgar dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya macam Singapura dan Malaysia.

"Segmen bank yang kami bidik akan fokus di ritel, khususnya untuk konsumer dan mikro. Dua negara tersebut potensinya besar tapi segmen tersebut belum tergarap dengan baik, sehingga kami bisa bawa keahlian kami di sana," jelasnya.

Untuk langkah awal, Bank Mandiri akan memulai kembali negosiasi dengan dua bank di Filipina yang sebelumnya gagal pada 2017. Sedangkan untuk di Vietnam, Tiko mengaku Bank Mandiri belum memiliki calon bank yang akan diakuisisi. Ia menyebut Bank Mandiri belum memperkirakan berapa dana akuisisi yang dibutuhkan. (Anggar Septiadi)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Potensi besar, bank BUMN genjot bisnis kantor cabang luar negeri

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com