Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPO, Fuji Finance Sasar Pengembangan Pembiayaan Sektor Energi Terbarukan

Kompas.com - 09/07/2019, 11:11 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Fuji Finance Indonesia Tbk resmi menjadi perusahaan tercatat ke-26 di Bursa Efek Indonesia tahun 2019 dengan kode saham "FUJI".

Dalam Penawaran Umum Perdana Saham PT Fuji Finance Indonesia Tbk, jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 300 juta lembar, atau 23,08 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Adapun harga yang ditawarkan Rp 110 perlembar saham.

Direktur Utama Fuji Finance Indonesia Anita Marta mengatakan, tujuan mereka menjadi perusahaan publik, selain terbukanya akses permodalan, juga memperkuat image perusahaan dan meningkatkan eksposur kepada masyarakat.

"Seiring berkembangnya usaha Fuji Finance Indonesia, maka 2019 ini kami memutuskan untuk jadi perusahaan publik. Ini bentuk komitmen untuk mengembangkan usaha kami," ujar Anita di Main Hall BEI, Jakarta, Selasa (9/7/2019).

Baca juga: Mengenal Fintech Equity Crowdfunding, Alternatif Himpun Dana Tanpa IPO

Dalam masa IPO, terjadi kelebihan permintaan sebanyak 57 kali dari saham yang ditawarkan. Dari hasil penawaran umum, terhimpun dana Rp 33 miliar yang seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka ekspansi kredit Perseroan.

Menurut Anita, tahun ini, sektor konsumsi menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perseroan optimistis dapat meningkatkan portofolio pembiayaan, terutama sektor produktif.

Anita mengatakan, manajemen akan melakukan pengembangan model bisnis yang berorientasi pada sektor produktif, baik melalui pembiayaan modal kerja maupun pembiayaan investasi.

Salah satunya mengembangkan pembiayaan pada sektor energi terbarukan. "Khususnya solar panel yang di harapkan dapat menjadi salah satu sektor utama bisnis perseroan ke depannya," kata Anita.

Anita mengatakan, perseroan melihat sektor energi terbarukan menjanjikan peluang yang cukup besar. Perseroan, kata dia, memiliki penguasaan untuk pembiayaan di sektor tersebut yang akan menjadi keunggulan Perseroan.

Lebih jauh, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM mengeluarkan izin untuk pemasangan roof-top bagi rumah tangga untuk meningkatkan jumlah energi terbarukan di Indonesia.

Namun, hingga saat ini Pemerintah belum memberikan suatu insentif bagi para investor atau pengguna energi terbarukan. Padahal, di negara lain seperti negara-negara Amerika, Eropa, dan negara Asia lainnya, pemerintah memberikan subsidi yang cukup menarik sehingga pertumbuhan penggunaan solar panel di negara tersebut Iebih cepat dan berkembang pesat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Whats New
Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Whats New
Cara Ganti Kartu ATM BRI 'Expired' lewat Digital CS

Cara Ganti Kartu ATM BRI "Expired" lewat Digital CS

Whats New
Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Whats New
Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

Whats New
Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Whats New
Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Whats New
Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Whats New
Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Rilis
Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang 'Berkeringat' Berikan Kredit

Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang "Berkeringat" Berikan Kredit

Whats New
Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com