JAKARTA, KOMPAS.com - Nasabah kartu kredit perlu berhati-hati seiring dengan kian maraknya kasus terkait pembobolan transaksi kartu kredit.
Jika sebelum era transaksi digital aksi pembobolan kartu kredit masih sangat konvesional atau secara door to door, oknum penipuan kartu kredit kini kian memiliki celah dengan semakin maraknya transaksi secara digital.
Senior Vice President Head of Consumer Card Credit & Services Group BCA Linda Djojonegoro menjelaskan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan nasabah agar tidak mudah termakan berbagai penipuan kartu kredit.
Salah satu yang terpenting adalah tidak memberikan kartu kredit kepada pihak manapun, terutama jika mereka mengatas namakan diri sebagai utusan dari bank yang bersangkutan.
Sebab, Linda menjelaskan, bank tidak memiliki hak untuk menarik kembali kartu yang telah diberikan kepada nasabah.
Selain itu, nasabah juga disarankan untuk tidak memberikan informasi kartu kredit kepada siapapun meski mengaku dari pihak bank yang memberikan kartu kredit.
Informasi kartu kredit yang dimaksudkan adalah nomor kartu kredit, masa berlaku kartu, CVV dan OTP (One Time Password),
"Kita harus hati-hati, jangan pernah memberikan nomor kartu kita, expire date dan nomor CVV di belakang kartu," jelas Linda ketika memberikan paparan kepada awak media di Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Terkait dengan penipuan dengan modus mengirimkan OTP, Linda menjelaskan, biasanya oknum akan menghubungi nasabah dan mengaku dari pihak perbankan.
Di mana dirinya akan menelepon nasabah dan meminta kode OTP untuk membatalkan transaksi yang tidak dibuat oleh nasabah itu sendiri.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.