Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dukung Efisiensi Bahan Bakar, PGN Perluas Aliran Gas Bumi ke Majalengka

Kompas.com - 10/07/2019, 17:05 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini gas bumi masih menjadi sumber energi alternatif yang dapat mendorong daya saing dalam negeri. Apalagi, kini industri dituntut untuk semakin efisien dalam penggunaan bahan bakar.

Menurut Sekretaris PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Rachmat Hutama, gas bumi merupakan saah satu energi yang efisien, paling bersih, dan aman digunakan dibandingkan bahan bakar fosil lainnya.

Untuk mendukung efisiensi penggunaan bahan bakar serta meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional, PGN terus membangun infrastruktur gas bumi nasional. Hal ini dibuktikan dengan infrastruktur pipa gas PGN yang bertambah sepanjang lebih dari 2.456 km pada 2018.

Saat ini, total panjang pipa gas PGN mencapai lebih dari 9.909 km atau setara dengan 95 persen dari jaringan pipa gas bumi hilir nasional.

Baca jugaPGN Terima Tambahan Pasokan Gas Bumi dari Jambi Merang

Dari infrastruktur tersebut, PGN telah menyalurkan gas bumi ke 1.739 pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik, 1.984 pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), serta 177.710 pelanggan rumah tangga yang dibangun dengan investasi PGN.

Pelanggannya sudah tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sorong, hingga Papua Barat.

Penyaluran ke industri pengolahan kapur

Baru-baru ini PGN kembali memperluas jangkauan aliran gas mereka ke kawasan Majalengka, Cirebon, Jawa Barat. PGN melakukan pengaliran gas (gas in) ke CV Salsabila, yang mengolah batu gunung menjadi kapur.

"Ini merupakan sebuah terobosan karena CV Salsabila menjadi satu-satunya industri kapur di Indonesia yang menggunakan gas bumi untuk pembakaran kapurnya," kata Sales Area Head PGN Cirebon Makmuri.

Bahan bakar gas bumi dibutuhkan untuk membantu proses pembakaran batu gunung menjadi kapur. Kemudian hasilnya dapat digunakan sebagai campuran bata ringan, pengolahan limbah industri, serta kebutuhan industri lainnya.

CV Salsabila menjadi pelanggan baru PGN di Area Penjualan Cirebon setelah menandatatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG). Mereka akan mendapatkan gas bumi dengan volume 114.000 - 132.000 meter kubik per bulan dengan jangka waktu 4 tahun.

Baca jugaDi UGM, Dirut PGN Bicara Pentingnya Pemanfaatan Gas Bumi 

"Periode penyaluran mulai dari gas in (Juli 2019) hingga 31 Maret 2023," kata Makmuri dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (10/9/2019).

Makmuri menjelaskan, efisiensi yang akan diperoleh CV Salsabila setelah menggunakan gas bumi memang tidak dapat diukur secara kuantitatif. Namun, mereka bisa mendapatkan banyak keuntungan lain.

"Contohnya, citra dan kualitas yang lebih baik di mata pelanggannya. Sebab, dengan menggunakan gas bumi, kualitas hasil pembakaran kapurnya menjadi lebih matang dan sempurna," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com