Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur The Fed: Libra Bermasalah Soal Privasi hingga Risiko Pencucian Uang

Kompas.com - 11/07/2019, 08:08 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

WASHINGTON, KOMPAS.com - Rencana Facebook untuk meluncurkan mata uang digitalnya sendiri memunculkan berbagai pertanyaan yang harus diselesaikan.

Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan, berbagai masalah tersebut harus segera diselesaikan sebelum ada langkah lanjutan mengenai rencana peluncuran dari mata uang digital dengan sebutan Libra itu.

"Libra memunculkan berbagai masalah serius terkait privasi, pencucian uang, proteksi konsumen dan stabilitas finansial," ujar Powell seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (11/7/2019).

"Ini adalah masalah yang harus ditangani secara meyeluruh dan terbuka sebelum melanjutkan (rencana perizinan)," lanjut dia.

Baca: Berpotensi Jadi Mata Uang Dunia, Libra Ancam Lembaga Keuangan

Adapun Ketua dari Komite Jasa Keuangan Maxine Waters menyatakan kekhawatiran mengenai sistem libra yang bakal jadi alat tukar digital. Dirinya pun meminta pendapat Powell terkait hal tersebut.

Waters dan beberapa orang Demokrat lain telah mengkritisi strategi Libra mengenai mata uang kripto. Dia mengatakan perusahaan tersebut mungkin ingin membangun sebuah sistem perbankan paralel dan sistem kebijakan moneter yang bakal menyaingi dollar AS.

Powell mengatakan, pejabat The Fed telah bertemu dengan Facebook sebelum perusahaan jejaring media sosial raksasa tersebut mengumumkan rencananya terkait Lebra bulan lalu. Pejabat The Fed pun telah memelajari masalah tersebut.

Staf dari The Fed dan agen-agen lain yang membentuk Dewan Pengawas Stabilitas Keuangan (FSOC) telah berdiskusi tentang masalah ini, kata Powell.

"Saya pikir FSOC akan melakukan ini dengan serius," katanya.

Menanggapi pertanyaan dari Perwakilan Patrick McHenry dari North Carolina, Powell mengatakan potensi adopsi cryptocurrency Facebook yang sangat luas meningkatkan kemungkinan bahwa hal itu bisa memunculkan ancaman bagi sistem keuangan yang lebih luas.

"Jika ada masalah di sana terkait dengan pencucian uang atau pendanaan teroris - hal-hal yang kita semua fokuskan, termasuk perusahaan - mereka akan naik ke tingkat yang penting secara sistemik hanya karena ukuran jaringan Facebook semata," Kata Powell.

Dia mengatakan The Fed tidak ingin membatasi inovasi keuangan. Namun, dirinya hanya menginginkan inovasi yang bakal dimanfaatkan oleh publik tersebut beroperasi secara aman. Adapun hhingga saat ini, masih belum jelas bagaimana The Fed dan regulator keuangan AS lainnya bakal membuat kebijakan terkait mata uang digital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com