Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Destry Damayanti, dari Ekonom hingga Direstui DPR dan Jokowi Jadi Pimpinan BI

Kompas.com - 12/07/2019, 10:39 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Destry Damayanti mendapatkan restu dari Keomisi XI DPR untuk menggantikan posisi Mirza Adityaswara sebagai Deputi Gubernur Senior. Diketahui, jabatan Mirza habis pada Juli ini.

Destry menjadi calon tunggal yang diusulkan Presiden Joko Widodo. Dari 10 fraksi ada 9 fraksi yang hadir dan seluruhnya menerima Destry secara aklamasi.

Sebelum diusulkan Jokowi, Destry merupakan anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak September 2015.

Perempuan kelahiran Jakarta, 16 Desember 1963, itu punya rekam jejak panjang di dunia ekonomi. Ia mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia dan Master of Science dari Cornell University, New York, Amerika Serikat.

Baca juga: DPR Inginkan Jokowi Tak Lagi Ajukan Calon Tunggal untuk Pimpinan BI

Ia mengawali karier sebagai peneliti, yakni asisten peneliti di Harvard Institute for International Development (HIID) (Januari-Agustus 1989), peneliti di Institut Manajemen FEUI (Agustus 1989-Agustus 1990), serta peneliti di Pusat Antar Universitas untuk Ekonomi, Fakultas Ekonomi UI (Agustus 1993-Agustus 1995).

Ia juga pernah bekerja di Badan Analisa Keuangan dan Moneter (BAKM) Kementerian Keuangan dari Agustus 1992 hingga Maret 1997.

Kariernya sebagai ekonom dimulai di Citibank Indonesia dari April 1997 hingga Mei 2000. Hengkang dari Citibank, ia menjadi Senior Economic Adviser untuk Duta Besar Inggris untuk Indonesia pada 2000-2003.

Baca juga: Destry Damayanti Direstui DPR Jabat Deputi Gubernur Senior BI

 

Kemudian, ia menjadi Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas pada 2005-2011. Di samping itu, ia juga menjalani kehidupan sebagai peneliti dan pengajar di FEUI pada 2005-2006.

Di jenjang karier berikutnya, pada 2011-2015 Destry menempati posisi Kepala Ekonom Bank Mandiri 2011-2015. Di saat hampir bersamaan, ia juga menjadi Ketua Satuan Tugas Ekonomi Kementerian BUMN pada 2014-2015.

Pada Mei 2015, Jokowi mengumumkan sembilan anggota panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang seluruhnya digawangi srikandi. Destry didapuk jadi Ketua Pansel KPK.

Baca juga: Jadi Calon DGS BI, Destry Damayanti Ditanyai Anggota DPR Soal Redenominasi Rupiah


Dobrakan Destry untuk BI

Calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti di Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (1/7/2019).KOMPAS.com/MUTIA FAUZIA Calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti di Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (1/7/2019).
Dalam uji kelayakan atau fit and proper test dengan Komisi XI DPR, Destry memaparkan berbagai tantangan yang harus dihadapi BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar sekaligus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

Untuk bisa mengatasi hak tersebut, BI sebagai bank sentral harus bisa bersikap adaptif dan inovatif.

"Dengan landscape perekonomian yang berubah dengan digitalisasi BI barus proaktif, adaptif, dan inovatif dalam bentuk respons kebijakan."

Baca juga: Presiden Jokowi Ajukan Destry Damayanti Jadi Deputi Gubernur Senior BI

 

"Sistem pembayaran, digitalisasi harus bisa dimanfaatkan seluruh lapisan masyarakat, terutama yang berpendapatan rendah dan UMKM untuk meningkatkan kesejahteraan," ujar Destry di ruang rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (1/7/2019).

Destry menilai, dengan bersikap adaptif dan inovatif, bank sentral mampu meminimalkan ketidakstabilan ekonomi nasional akibat dampak dari volatilitas ekonomi global.

Tak hanya itu, dirinya juga mengaku akan terus mengoptimalisasi 5 bauran kebijakan BI untuk mendorong pertumbuhan, yaitu kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, kebijakan sistem pembayaran, kebijakan koordinasi antarlembaga, serta kebijakan pendalaman pasar keuangan.

 Baca juga: Presiden Jokowi Ajukan Destry Damayanti Jadi Deputi Gubernur Senior BI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com