Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ide dari Repot Memerah ASI, Stephanie Raup Omzet Ratusan Juta Sebulan

Kompas.com - 13/07/2019, 14:28 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

Order membeludak lantaran bertepatan dengan momen Natal. Maklum, baju menyusui buatannya juga cocok digunakan untuk berbagai acara termasuk pesta Natal.

Baca juga: Ramadhan, Pengusaha Busana Mislim Kantongi Omzet Berlipat

Akhirnya, Stephanie mempekerjakan kakaknya yang seorang ibu rumahtangga untuk urusan pengemasan. Sebelumnya, ia mengurus bisnis seorang diri, mulai produksi, pemasaran, hingga pengemasan.

Cuma, seiring angka penjualan yang terus mendaki, hingga 1.000 potong per bulan, dia memutuskan mengundurkan diri dari pekerjaannya. Tambah lagi, kakaknya hamil sehingga tidak bisa lagi bekerja untuknya.

"Sebelum Lebaran tahun lalu, saya pun resign," katanya.

Pertimbangan lainnya, sambil bekerja saja penjualan Maternel bisa 1.000 potong, apalagi kalau fokus ke usaha baju menyusuinya. "Kan, bisa lebih banyak lagi," ucap Stephanie.

Awalnya, dia masih menjalankan usahanya di rumah. Tapi, sejalan dengan penjualan yang terus naik, ia pun menyewa sebuah tempat dan merekrut karyawan sebagai administrator dan pengemasan.

Bisnisnya pun berjalan kian cepat. Penjualan yang masih 100 persen lewat kanal online menembus 2.000 potong per bulan. Pada Oktober 2018, Stephanie kembali menyewa sebuah kios.

"Tapi, kami mau pindah Juli nanti, sudah dapat sebuah rumah lebih besar, jadi bisa punya tim banyak," sebutnya.

Baca juga: Jelang Lebaran, Penyewaan Koper Panen Omzet

Selain lewat situs Maternel, dia menjual produknya di marketplace, seperti Shopee dan Tokopedia, serta media sosial, semisal Instagram. Sejauh ini, ia belum berencana buka toko offline.

"Untuk website, nanti ada sistem pembayaran baru dengan kartu kredit," tambah Stephanie yang baru menjalin kongsi dengan penyedia payment gateway Midtrans.

Sementara urusan produksi, ia masih menyerahkan pembuatan baju menyusui kepada dua mitra konveksi yang berlokasi di Tangerang. Salah satunya pernah berpartner dengan butik online Berrybenka.

Stephanie pernah terpikir untuk mendirikan konveksi sendiri. Tapi, setelah melihat pengalaman temannya yang seorang desainer, ia pun membuang jauh-jauh dulu pikiran untuk punya rumah produksi.

"Teman saya pusing mengelola sumber daya manusia (SDM), penjahitnya," katanya.

Untuk rencana ke depan, selain pindah kantor dan menambah kanal pembayaran di situs, dia tentu akan terus mengeluarkan model baru. Saat ini, koleksi baju menyusuinya adalah dress, atasan, gaun pesta, dan hijab.

"Bikin model baru seminggu sekali," ujarnya. (Merlinda Riska)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ide dari repot memerah ASI, kini Stephanie Tunggal raup ratusan juta sebulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com