Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapkan Dana Pendidikan Anak Bisa dengan Berbagai Jenis Investasi ini

Kompas.com - 14/07/2019, 12:16 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

2. Pilih Investasi yang Sesuai dengan Kemampuan

Investasi memiliki banyak jenisnya, ada investasi saham/obligasi, investasi properti, investasi emas, dan banyak lagi. Jadi, tidak perlu memaksakan diri untuk berinvestasi saham jika memang tidak memiliki kemampuan yang cukup.

Sesuaikan dengan kemampuan, ini akan lebih memudahkan Anda dalam melakukan investasi. Perhatikan juga tingkat risiko yang kemungkinan harus dihadapi saat mengambil sebuah keputusan.

Ingatlah baik-baik high risk, high return semakin besar risiko semakin besar juga imbal hasil yang akan Anda dapatkan. Kembali lagi ke teori awal, karena semua yang kita lakukan pasti akan ada risikonya.

3. Pilihlah Investasi yang Tepat

Melihat perkembangan jaman dan pertumbuhan ekonomi saat ini, sepertinya investasi reksadana dan juga P2P Lending adalah solusi yang sangat tepat. Apalagi lajunya peningkatan biaya pendidikan anak setiap tahunnya.

Diperkirakan dana pendidikan bisa meningkat hingga 15 persen. Maka dua investasi di atas adalah investasi yang paling tepat. Saat ini, investasi yang paling banyak dicari adalah jenis investasi P2P Lending.

Banyak investor pemula yang mulai menekuni jenis investasi P2P ini. Menurut mereka, investasi ini lebih mudah dan lebih sederhana untuk dipelajari. Dalam P2P Lending, konsepnya sangat mudah dipahami.

Jadi, investor hanya perlu meminjamkan uang pada peminjam melalui sebuah platform, dan peminjam hanya perlu mengembalikan uang pinjaman tersebut beserta bunganya. Bunga inilah yang menjadi imbal hasil para investor.

Sudah dijelaskan berkali-kali saat memilih sebuah platform P2P Lending, sebaiknya pilih yang menggunakan agunan. Ini akan meminimalisir risiko jika sewaktu-waktu peminjam mengalami gagal bayar.

Jadi, semakin cepat memilih dan memulai investasi, tentu akan semakin besar imbal hasil yang akan diperoleh. Contoh sederhananya seperti di bawah ini:

Anda menikah di tahun 2019, kemudian ingin melakukan investasi dana pendidikan untuk anak Anda selama 18 tahun (waktu di mana anak memasuki masa-masa kuliah).

Jadi jika setiap tahunnya berinvestasi Rp1 juta, dengan imbal hasil 18 persen per tahun, setelah 18 tahun berinvestasi uang tersebut akan menjadi Rp1,6 miliar.

Namun, jika tidak diinvestasikan, uang tersebut hanya akan menjadi Rp216 juta saja. Sangat jauh berbeda bukan? Tentu saja uang Rp1,6 miliar sudah lebih dari cukup untuk membiayai anak kuliah ke Strata yang lebih tinggi.

Siapkan Mulai Sekarang, Rasakan Manfaatnya di Hari Kemudian

Anda tentu akan merasakan manfaat dari melakukan investasi. Investasi yang dilakukan sejak dini tentu akan sangat membantu Anda untuk melunasi dana pendidikan anak saat besar nanti. Sehingga tidak ada lagi acara meminjam di bank atau di jasa peminjaman lainnya. Anda akan lebih nyaman dan terbantu berkat investasi yang sudah sejak lama disiapkan.

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com