"Setiap rintangan yang mungkin terjadi, seperti kepala yang melonjak keluar jendela, robot akan mengoreksi diri dan bergerak di sekitarnya agar tidak merusak jendela," sambungnya.
Tidak seperti manusia, robot membutuhkan peta 3D untuk melakukan pekerjaan mereka. Rencana permukaan bangunan dimasukkan ke dalam sistem, yang memperhitungkan setiap langkan, benjolan, dan hambatan lain yang mungkin dihadapi robot saat naik dan turun struktur.
Sistem penyaringan yang digunakan Skyline Robotics tidak memerlukan sabun atau Windex, namun menggunakan proses yang disebut reverse osmosis.
"Kami hipotiroid melalui air, mengeluarkan semua mineral darinya, dan kemudian kami menggunakan sifat alami air murni untuk menyerap garam, mineral, minyak, pasir dari bangunan," katanya.
Startup ini tidak menjual peralatan ke gedung pencakar langit. Ini bekerja dengan perusahaan manajemen properti atau fasilitas. Menurut perusahaan ini, strategi tersebut dapat mengurangi jumlah perusahaan pencuci jendela manusia saat ini lebih dari 10 persen.
"Perusahaan-perusahaan besar ini jauh lebih fokus pada SDM daripada pada bagian layanan dari apa yang mereka lakukan," kata Schwarcz.
"Membawa robotika ke industri pembersih jendela sangat membantu kedua sisi ini, kedua perusahaan pemeliharaan yang sekarang memiliki sistem yang dapat mereka gunakan untuk bekerja dan klien yang pada akhirnya akan membersihkan jendela," lanjutnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan