JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian orang bermimpi mempunyai usaha sendiri alias menjadi entrepreneur.
Fitri Agustina, Financial Planner OneShildt, mengatakan bahwa orang ingin mempunyai usaha sendiri agar lebih fleksibel mengatur waktu kerja. Alasan lainnya, mereka ingin mendapatkan penghasilan lebih besar dari gaji menjadi seorang karyawan.
Widya Yuliarti, Financial Planner Finansialku.com mengatakan setiap orang dapat membuka bisnis sendiri asalkan fokus untuk mewujudkannya. "Jangan sampai cuma ngomong doang tapi tidak ada actionnya," tambahnya.
Selain itu, Anda wajib mempunyai modal awal untuk mulai membuka usaha. Fitri dan Agustina menyarankan ada dua cara untuk mengumpulkan modal pembukaan usaha.
Cara pertama untuk mengumpulkan modal membuka usaha adalah dengan menabung. Anda harus menggunakan strategi ketika menabung untuk mengumpulkan dana pembukaan usaha.
Pertama, Anda harus mengetahui jumlah modal pembukaan usaha yang dibutuhkan. Kedua, Anda tentukan waktu pembukaan usaha. Ketiga, Anda bagi modal usaha yang dibutuhkan dengan waktu pembukaan usaha. Hasil pembagian tersebut merupakan nilai yang harus Anda tabung saban bulannya.
Contoh:
Total modal pembukaan usaha yang dibutuhkan Rp 200 juta
Target waktu pembukaan usaha 2024 (60 bulan ke depan)
Total modal pembukaan usaha / target waktu pembukaan usaha = nilai uang yang ditabung per bulan.
Rp 200 juta / 60 bulan = Rp 3,4 juta
Bagaimana bila tidak bisa memenuhi nilai uang yang harus ditabung tiap bulannya?
Anda dapat menurunkan nilai uang yang harus ditabung sesuai kemampuan. Fitri menyarankan Anda untuk menabung sebagian uang bonus yang didapatkan.
Lainnya, Anda sebaiknya menaikkan nilai tabungan secara bertahap sesuai dengan kemampuan.
Dengan begitu Anda tetap bisa membuka usaha sesuai target waktu. Anda juga bisa mencari penghasilan tambahan untuk mempercepat pengumpulan dana pembukaan usaha.