Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mi Instan Indonesia Kuasai 90 Persen Pangsa Pasar Turki

Kompas.com - 15/07/2019, 14:29 WIB
Desy Kristi Yanti,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, mendatangi pabrik mi instan Indomie di zona industri Tekirdag, Turki, pada Sabtu (13/7/2019).

Kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau keberhasilan Indomie, yang menguasai pasar mi instan di Turki dengan pangsa pasar 90 persen.

"Kalau kita sudah tahu besarnya pasar di Turki, maka pemerintah akan mengajak pelaku usaha Indonesia untuk berinvestasi menanamkan modal dan mendirikan pabrik di Turki, seperti Indofood. Keuntungannya, bahan baku tetap diekspor dari Indonesia," ujar Enggar dalam keterangannya, Senin (15/7/2019).

Enggar menyatakan, bahan baku Indomie sedikitnya 45 persen dipasok dari Indonesia dengan nilai sekitar 20 juta dollar AS per tahun. Angka ini diharapkan meningkat menjadi dua kali lipat jika Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA) selesai.

Baca juga: Di Nigeria, Indomie Dijadikan Sarana Kampanye Pemilu

Sementara itu, General Manager (GM) Indofood Turki, Adkoturk Wassim Brinjiki mengatakan, pihaknya gencar melakukan promosi dan pemasaran, serta membangun kesadaran konsumen. Strategi pemasaran dilakukan dengan berfokus kepada konsumen. Promosi dilakukan antara lain melalui iklan, kerja sama dengan para koki selebritas, penerbangan internasional, melibatkan para milenial atau gamer, dan mengundang murid- murid sekolah mengunjungi pabrik Indomie.

Selain itu, promosi melalui media sosial dinilai paling efektif saat ini untuk menarik minat konsumen, khususnya kalangan milenial.

"Kerja keras dan strategi pemasaran yang tepat telah meningkatkan omzet penjualan Indomie di Turki. Penjualan Indomie tahun 2019 naik 10 kali lipat dibandingkan lima tahun sebelumnya. Indomie sekarang dapat ditemukan di 340 jejaring toko ritel yang ada di seluruh Turki," kata Brinjiki.

Baca juga: Indonesia ke Afrika, dari Pesawat Terbang sampai Indomie...

Adapun, setelah sembilan tahun beroperasi di Turki, produk mi instan Indomie saat ini telah tersebar di 81 provinsi di Turki. Mi instan tersebut dapat diperoleh di semua pasar ritel besar dan kecil di seluruh Turki, serta dijual secara daring.

Indomie mengawali perjalanannya di Turki sejak awal 2010 dengan mendirikan perusahaan Adkoturk Gida Sanayi, kerja sama antara Indonesia dan Turki. Awalnya, Adkoturk menjadi distributor produk Indofood di kota kecil Adana yang mengimpor dan menjual produk Indomie.

Tak hanya sebagai distributor, Adkoturk aktif melakukan riset pasar dengan mencari tahu selera yang digemari konsumen dan bagaimana pemasarannya. Dari hasil riset, diketahui bahwa penjualan melalui jaringan ritel lebih dominan dari pada melalui pasar tradisional.

Sehingga, pada pertengahan tahun 2011 Adkoturk membuka kantor cabang di Istanbul agar lebih dekat dengan kantor pusat jaringan ritel di Turki.

Baca juga: Indofood: Ini Rahasia Mengapa Indomie Populer di Negara Lain

Banyak tantangan yang dihadapi saat pertama memasuki pasar Turki. Perbedaan budaya, menjadi salah satu tantangan tersendiri, karena masyarakat Turki saat itu tidak mengenal dan tidak pernah menyantap mi instan.

Hambatan lain yang dihadapi Indomie yaitu kuatnya rasa nasionalis penduduk Turki, yang lebih cinta dengan produk dalam negerinya dibandingkan dengan produk impor.

Kapasitas produksi Indomie  di Turki saat ini sebanyak 550.000 karton per bulan, dengan penjualan mencapai 450.000 karton Indomie bungkus, dan 50.000 karton Indomie kemasan cup per bulan. Dengan penambahan mesin baru, kapasitas produksi akan meningkat menjadi 1 juta karton per bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com