Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekurangan Penerimaan Pajak Diprediksi Capai Rp 140 Triliun Tahun Ini

Kompas.com - 17/07/2019, 07:02 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan adanya kekurangan penerimaan perpajakan atau shortfall sebesar 140 triliun dari target APBN yang sebesar Rp 1.577,56 triliun.

Namun dalam prognosis penerimaan pajak tahun 2019, pemerintah memperkirakan hanya akan mencapai Rp 1.437,53 triliun.

Prediksi shortfall tersebut lebih besar dibanding realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 108,1 triliun.

"Jadi khusus Ditjen Pajak outlook penerimaan-nya 91,1 persen dari target. Jadi ada shortfall Rp140 triliun," ungkap Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu Robert Pakpahan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/7/2019).

Dia mamaparkan, kekurangan penerimaan perpajakan tersebut terjadi akibat dari perlambatan perekonomian global yang menyebabkan harga komoditas yang kian turun.

Baca: Defisit APBN Naik, Tembus Rp 135,8 Triliun pada Juni 2019

"Penerimaan pajak tahun ini Rp 1.437,53 triliun. Shortfall Rp 140 triliun. Karena memang (harga) komoditasnya juga tertekan sehingga pengaruh ke penerimaan," ujar Robert.

Selain itu, nilai tukar rupiah yang bergerak menguat dibandingkan perkiraan APBN yang sebesar Rp 15.000 per dollar AS juga menjadi faktor lain yang menyebabkan perkiraan penerimaan perpajakan merosot dari rencana awal. Selain itu, kinerja impor yang turun juga restitusi pajak turut menjadi pendorong dari shortfall ini.

"Impor juga turun cukup drastis, dan adanya pemberian restitusi," ujar dia.

Kemenkeu mencatat, penerimaan pajak hingga semester I-2019 mencapai Rp 603,34 triliun atau sudah 38,25 persen dari target APBN. Bila dibandingkan periode sama tahun lalu, realisasi ini tumbuh sebesar 3,75 persen.

Penerimaan perpajakan tersebut terdiri dari pajak penghasilan (PPh) sebesar Rp 376,32 triliun atau 42,07 persen dari target Rp 894,45 triliun, PPN dan PPnBM sebesar Rp 212,32 triliun atau 32,40 persen dari target Rp655,39 triliun.

Adapun realisasi dari PBB dan pajak lainnya sebesar Rp 265,81 triliun, atau 53,05 persen dari target dalam APBN sebesar Rp27,71 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com