Adapun untuk menyediakan benih tersebut, Kementan menyiapkan minimal 50 tempat untuk pengembangan kebun sumber benih (nursery) yang menampung 200 juta batang.
Dengan besaran tersebut, Kasdi mengatakan program ini harus menggandeng produsen dan penangkar benih berstandar ISO 9001;2015 sebagai mintra strategis untuk menyediakan 300 juta batang lainnya.
Sementara itu, mengenai lokasi penanaman bibit unggul, Amran menyebutkan beberapa acuan seperti kecocokan agro climate, topografi, dan culture masyarakat setempat.
“Kami mulai dari sini (Kalimantan Tengah). Kami tahu Pak Gubernur Kalimatan Tengah (Sugianto Sabran) pekerja keras dan beliau menyiapkan ruang membangun perkebunan dan hortikultura secara besar-besaran di Kalimantan Tengah," ujar Amran.
Bahkan Kementan rencananya mempersiapkan Kalimantan sebagai eksportir, lumbung perkebunan, lumbung holtikultura, dan lumbung pangan.
Kementan optimis, hal ini dapat diwujudkan dengan mudah mengingat ekspor komoditas perkebunan Indonesia meningkat menjadi 42,5 ton pada 2018 dari 33 juta ton pada empat tahun lalu.
Baca juga: Ekspor Pertanian Ke Spanyol Naik, Hasil Positif Neraca Perdagangan Indonesia
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran selaku tuan rumah mengungkapkan apresiasinya terhadap program BUN500 Kementan. Ia menyambut baik program tersebut dan berkomitmen menyediakan lahan untuk beberapa komoditas unggulan.
Kalimatan Tengah merupakan Provinsi terluas setelah Papua, sehingga ini dinilai sangat potensial untuk pengembangan pertanian.
“Dibagian timur Kalteng misalnya, sangat cocok untuk dikembangkan kakao dan kopi.” pungkas Sugianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.