Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hadapi Kekeringan, Petani Boyolali Manfaatkan Sumur Pantek dan Sumur Dalam

Kompas.com - 19/07/2019, 10:19 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Musim kemarau pada tahun ini diketahui datang lebih awal (April) dari biasanya. Hal ini juga bisa berdampak pada lebih panjangnya musim kemarau yang dirasakan di seluruh wilayah Indonesia.

Salah satunya di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Petani di sana pun merasakan bahwa musim kemarau panjang ini bisa saja mengakibatkan gagal panen bagi tanamannya.

Untuk mengantisipasi hal itu terjadi, Pemerintah Daerah (Pemda) Boyolali pun punya cara khusus untuk mengantisipasinya, yakni dengan pembuatan sumur pantek dan sumur dalam.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali Supardi mengatakan, petani bisa memanfaatkan sumur pantek dan sumur dalam yang sudah disiapkan di sejumlah kecamatan.

Baca juga: Cegah Kekeringan, Kementan Fokus Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Air

"Padi yang ditanam pun harus tahan kekeringan seperti jenis Cibagendit,” katanya melalui rilis tertulis, Kamis (18/7/2019).

Selain itu, lanjut Supardi, petani bisa memanfaatkan pompa air kalau di daeranya memang ada potensi sumber air yang bisa dimanfaatkan untuk tanam padi atau palawija di musim kemarau tahun ini.

“Kalau ada waduk, airnya bisa disedot (seperti Waduk Cengklik) untuk mengairi sawah di sejumlah kecamatan, seperti di Nagasari,” papar Supardi.

Bahkan, air Waduk Cengklik ini masih bisa dimanfaatkan untuk mengisi air Waduk Tirtoyoso di Solo.

Menurut Supardi, sumur pantek yang kedalamannya 20 meter juga sudah disiapkan di setiap kawasan pertanian.

Baca juga: Atasi Dampak Kekeringan, Kementan Gandeng 200 Personel TNI

Begitu juga sumur dalam (kedalamannya 200 meter) pun sudah disiapkan di sejumlah kawasan pertanian di Kecamatan Nagasari, Simo, dan Sambi.

“Pada 2018 kami sudah siapkan pompa air di 19 kecamatan sebanyak 131 unit dan pada 2019 ada tambahan pompa air dari provinsi sebanyak 11 unit,” ujar Supardi.

Supardi juga mengatakan, sumur pompa yang disiapkan tersebut diharapkan mampu membantu petani mengantisipasi musim kemarau tahun ini. 

“Jadi, jauh-jauh hari kami sudah lakukan antisipasi. Meskipun kami berharap segera turun hujan supaya dampak kekeringan tahun ini tak bertambah luas,” jelas Supardi.

Lebih lanjut, Supardi menuturkan dari sekitar 22.000 hektar (ha) lahan pertanian di Boyolali, per Juni 2019 sudah seluas 1.305 ha sawah terdampak kekeringan.

Baca juga: 100 Kabupaten dan Kota Alami Kekeringan, Kementan Lakukan Mitigasi

Jumlahnya terdiri dari 16 ha (kekeringan ringan), 350 ha (kekeringan berat), dan seluas 939 ha (lahan pertanian puso atau sama sekali tak bisa ditanami).

Halaman:


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com