JAKARTA, KOMPAS.com - Pernikahan menjadi salah satu momen paling sakral dalam hidup. Semua kebutuhan dipersiapkan secara matang jauh-jauh hari termasuk keuangan. Meski disiapkan jauh-jauh hari, biasanya keuangan tetap tidak cukup menutupi semua keinginan orangtua dan keluarga di hari bahagia itu.
Biasanya, orangtua ingin anaknya menikah dengan mengikuti rangkaian adat yang berlaku, mulai dari A sampai Z. Hal ini menjadi penting baginya karena mereka ingin hari bahagia anaknya berjalan dengan baik.
Tapi, mengikuti seluruh rangkaian acara adat cenderung memakan lebih banyak uang. Sebut saja budaya Padang misalnya, di pesta pernikahan terdapat malam bainai, manjapuik marapulai, hingga penyambutan di rumah anak daro.
Baca juga: Sebelum Menikah, Diskusikan 6 Masalah Finansial Ini dengan Pasangan
Jika keuangan Anda tidak mencukupi untuk mengikuti rangkaian acara adat secara keseluruhan, Anda harus meyakinkan orangtua Anda.
Bagaimana cara meyakinkan orangtua soal masalah adat dan kondisi keuangan Anda? Simak tipsnya di bawah ini.
1. Kenali karakter orangtua.
Kenalilah karakter orangtua Anda dan pelajari. Lalu, bagaimana cara mengenali karakter orang tua?
Publisher dan COO Weddingku Reza Paramita mengatakan, hanya Anda sendirilah sebagai anaknya yang mengetahui cara mengenal karakter orangtua.
Gunakan pengalaman Anda sebagai anaknya selama puluhan tahun. Sebab, dengan mengenali karakter orangtua, Anda akan menemukan titik yang tepat.
"Anda yang paling tahu karakter orangtua masing-masing. Pelajari masalahnya, apakah orangtua Anda ingin mengadakan acara adat tadi hanya sebagai gengsi dan gaya hidup?" ujar Reza Paramita di Jakarta, Sabtu (20/7/2019).
"Bila sudah mengenali karakter orangtua, Anda sebagai anaknya pasti akan menemukan titik di mana orangtua bisa mengerti keadaan finansial Anda dan tidak perlu mengikuti rangkaian adat keseluruhan. Semua orang ada titik lemahnya, tinggal bagaimana kita mengenalinya," ucapnya lagi.
Baca juga: Sebelum Menikah, Diskusikan 6 Masalah Finansial Ini dengan Pasangan
2. Pilah acara adat
Setelah berhasil meyakinkan orangtua dan setuju untuk tidak mengikuti rangkaian adat secara keseluruhan karena keterbatasan dana, pilihlah acara adat yang menjadi prioritas alias acara inti dari pesta pernikahan.
Perencana finansial dan Co-Founder Zap Finance Prita H. Ghozie menceritakan, saat dia menikah 17 tahun lalu, dia tak mengikuti keseluruhan acara adat Ranah Minang, seperti Malam Bainai.
"Suami saya orang Minang dan bapak mertua saya ketua adat. Kita tanya bapak ketua adat mana acara yang sekiranya bisa di-cut. Setelah ditelusuri, acara intinya itu ternyata yang lempar sirih, akhirnya sepakat Malam Bainai yang kami cut. Keluargaku pun mengalah akhirnya enggak ada Malam Midodaremi," cerita Prita.
Putri Indonesia DKI 1 2015, Kykuu menambahkan, memang tidak masalah jika acara adat dipotong karena keterbatasan dana. Yang pasti, utarakan keinginan Anda kepada orangtua agar mereka menyetujui pendapat dan saran Anda.
"Kykuu adalah cucu pertama perempuan dari ana pertama perempuan, yang kita lakukan saat itu adalah bicara sama orangtua, akhirnya enggak semua acara adat harus dirayakan di pesta pernikahan," sebutnya.
Baca juga: Cermati Tips Ini agar Pesta Pernikahan Tak Bikin Kantong Jebol
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.