Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Yakinkan Orangtua soal Adat dan Keuangan saat Pernikahan

Kompas.com - 22/07/2019, 09:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernikahan menjadi salah satu momen paling sakral dalam hidup. Semua kebutuhan dipersiapkan secara matang jauh-jauh hari termasuk keuangan. Meski disiapkan jauh-jauh hari, biasanya keuangan tetap tidak cukup menutupi semua keinginan orangtua dan keluarga di hari bahagia itu.

Biasanya, orangtua ingin anaknya menikah dengan mengikuti rangkaian adat yang berlaku, mulai dari A sampai Z. Hal ini menjadi penting baginya karena mereka ingin hari bahagia anaknya berjalan dengan baik.

Tapi, mengikuti seluruh rangkaian acara adat cenderung memakan lebih banyak uang. Sebut saja budaya Padang misalnya, di pesta pernikahan terdapat malam bainai, manjapuik marapulai, hingga penyambutan di rumah anak daro.

Baca juga: Sebelum Menikah, Diskusikan 6 Masalah Finansial Ini dengan Pasangan

Jika keuangan Anda tidak mencukupi untuk mengikuti rangkaian acara adat secara keseluruhan, Anda harus meyakinkan orangtua Anda.

Bagaimana cara meyakinkan orangtua soal masalah adat dan kondisi keuangan Anda? Simak tipsnya di bawah ini.

1. Kenali karakter orangtua.

Kenalilah karakter orangtua Anda dan pelajari. Lalu, bagaimana cara mengenali karakter orang tua?

Publisher dan COO Weddingku Reza Paramita mengatakan, hanya Anda sendirilah sebagai anaknya yang mengetahui cara mengenal karakter orangtua.

Gunakan pengalaman Anda sebagai anaknya selama puluhan tahun. Sebab, dengan mengenali karakter orangtua, Anda akan menemukan titik yang tepat.

"Anda yang paling tahu karakter orangtua masing-masing. Pelajari masalahnya, apakah orangtua Anda ingin mengadakan acara adat tadi hanya sebagai gengsi dan gaya hidup?" ujar Reza Paramita di Jakarta, Sabtu (20/7/2019).

"Bila sudah mengenali karakter orangtua, Anda sebagai anaknya pasti akan menemukan titik di mana orangtua bisa mengerti keadaan finansial Anda dan tidak perlu mengikuti rangkaian adat keseluruhan. Semua orang ada titik lemahnya, tinggal bagaimana kita mengenalinya," ucapnya lagi.

Baca juga: Sebelum Menikah, Diskusikan 6 Masalah Finansial Ini dengan Pasangan

2. Pilah acara adat

Setelah berhasil meyakinkan orangtua dan setuju untuk tidak mengikuti rangkaian adat secara keseluruhan karena keterbatasan dana, pilihlah acara adat yang menjadi prioritas alias acara inti dari pesta pernikahan.

Perencana finansial dan Co-Founder Zap Finance Prita H. Ghozie menceritakan, saat dia menikah 17 tahun lalu, dia tak mengikuti keseluruhan acara adat Ranah Minang, seperti Malam Bainai.

"Suami saya orang Minang dan bapak mertua saya ketua adat. Kita tanya bapak ketua adat mana acara yang sekiranya bisa di-cut. Setelah ditelusuri, acara intinya itu ternyata yang lempar sirih, akhirnya sepakat Malam Bainai yang kami cut. Keluargaku pun mengalah akhirnya enggak ada Malam Midodaremi," cerita Prita.

Putri Indonesia DKI 1 2015, Kykuu menambahkan, memang tidak masalah jika acara adat dipotong karena keterbatasan dana. Yang pasti, utarakan keinginan Anda kepada orangtua agar mereka menyetujui pendapat dan saran Anda.

"Kykuu adalah cucu pertama perempuan dari ana pertama perempuan, yang kita lakukan saat itu adalah bicara sama orangtua, akhirnya enggak semua acara adat harus dirayakan di pesta pernikahan," sebutnya.

Baca juga: Cermati Tips Ini agar Pesta Pernikahan Tak Bikin Kantong Jebol

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga Bulan Depan

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga Bulan Depan

Whats New
Tahan Laju Utang Non-Bank, China Naikkan Modal Minimum Perusahaan Pembiayaan 3 Kali Lipat

Tahan Laju Utang Non-Bank, China Naikkan Modal Minimum Perusahaan Pembiayaan 3 Kali Lipat

Whats New
'Food Estate' dan 'Contract Farming' Jauh dari Kedaulatan Pangan

"Food Estate" dan "Contract Farming" Jauh dari Kedaulatan Pangan

Whats New
Kementan Percepat Pompanisasi di Lamongan untuk Optimasi Lahan Rawa hingga Tingkatkan IP

Kementan Percepat Pompanisasi di Lamongan untuk Optimasi Lahan Rawa hingga Tingkatkan IP

Whats New
BKN: Pemindahan ASN ke IKN Bukan Pemaksaan, tapi Kewajiban

BKN: Pemindahan ASN ke IKN Bukan Pemaksaan, tapi Kewajiban

Whats New
China dan Selandia Baru Perkuat Kerja Sama Ekonomi, Ada Apa?

China dan Selandia Baru Perkuat Kerja Sama Ekonomi, Ada Apa?

Whats New
Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran Bansos Melonjak Tajam di Awal 2024

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran Bansos Melonjak Tajam di Awal 2024

Whats New
3 Langkah IFG Dukung Transformasi Sektor Keuangan Non-bank

3 Langkah IFG Dukung Transformasi Sektor Keuangan Non-bank

Whats New
Bank Sentral Jepang Naikkan Suku Bunga untuk Pertama Kali dalam 17 Tahun

Bank Sentral Jepang Naikkan Suku Bunga untuk Pertama Kali dalam 17 Tahun

Whats New
Erick Thohir Usul 7 BUMN Dapat PMN Rp 13,6 Triliun Tahun Ini

Erick Thohir Usul 7 BUMN Dapat PMN Rp 13,6 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baru 2.430 ASN yang Siap Dipindahkan ke IKN

Baru 2.430 ASN yang Siap Dipindahkan ke IKN

Whats New
16 Smelter Mineral Bakal Dibangun pada 2024, Nilai Investasinya Rp 183 Triliun

16 Smelter Mineral Bakal Dibangun pada 2024, Nilai Investasinya Rp 183 Triliun

Whats New
Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Whats New
Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Whats New
Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpotensi Ditambah

Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpotensi Ditambah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com