Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Pos Indonesia Sebut Isu Bangkrut Tidak Benar

Kompas.com - 22/07/2019, 14:46 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Isu mengenai bangkrutnya PT Pos Indonesia mencuat di media sosial sejak Minggu (21/7/2019) malam.

Di media sosial Twitter, banyak yang menanyakan kebenaran mengenai isu kebangkrutan yang dialami perusahaan pelat merah ini.

Ketika ditelisik, twit-twit tersebut mulai bermunculan sejak Jumat (19/7/2019) lalu.

Tangkapan layar terkait kabar bangkrut PT Pos IndonesiaTwitter Tangkapan layar terkait kabar bangkrut PT Pos Indonesia
"Belum pernah kita dengar ya PT. POS mau bangkrut? Ada apa ini...," tulis salah satu akun.

"Tiki atau jne yg baru brojol kemarin bisa maju, knp pt pos yg punya kantor sampai pelosok kampung malah mau bangkrut?" tulis akun lain.

Bagaimana tanggapan PT Pos Indonesia?

Kompas.com menghubungi Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahju Setijono, Senin (22/7/2019), dan mendapatkan penjelasan resmi.

Baca juga: PT Pos Indonesia Bantah Berutang untuk Bayar Gaji Karyawan

Klarifikasi yang ditandatangani Sekretaris Perusahaan Benny Otoyo ini menyebutkan, isu bahwa PT Pos Indonesia bangkrut itu suatu pendiskreditan tanpa data.

"Tidak benar (PT Pos Indonesia bangkrut atau pailit)," kata Benny dalam keterangan resmi tertulis, Senin siang.

Benny menjelaskan, setiap perusahaan memerlukan working capital atau modal kerja.

"Kami perlu modal kerja untuk mendanai operasi, mendanai tagihan, dan lain-lain. Modal kerja itu dipinjam dari bank," ujar dia.

"Pinjaman ini unpledged, artinya tidak ada aset yang diagunkan. Membayar gaji termasuk dalam biaya operasi. Tapi bukan berarti pinjam uang untuk bayar gaji. Intinya, tidak akan ada bank yang mau memberi pinjaman untuk tujuan bayar gaji," lanjut Benny.

Baca juga: Soal Isu Bangkrut dan Utang untuk Bayar Gaji Pegawai, Ini Klarifikasi PT Pos Indonesia

Menurut Benny, adanya layanan jasa keuangan PT Pos Indonesia membuat perputaran uang perusahaan rata-rata mencapai Rp 20 triliun per bulan.

Ia menyebutkan, PT Pos Indonesia selama ini memberikan beberapa pelayanan seperti pengataran atau kurir (surat, paket, e-commerce), logistik, jasa keuangan (remitansi luar negeri atau dalam negeri), pembayaran biller (PLN, PDAM, dan lainnya), serta government services (public obligation, distribusi meterai, penerimaan setoran pajak, dan kiriman surat dinas.

Urusan utang lancar, hak karyawan tidak tertunda, adanya kenaikan gaji karena cost living adjustment terus diterapkan, tidak ada aset yang diagunkan, lanjut Benny, menjadi bukti PT Pos Indonesia tidak mengalami kebangkrutan.

"Kreditornya bank pemerintah dan bank asing terkemuka di dunia. Pendapatan yang bersumber dari APBN (PSO, fee distribusi meterai, fee penerimaan setoran pajak, jasa kurir surat dinas) mencapai sekitar Rp 800 miliar per tahun," kata dia.

Benny mengklaim, Pos Indonesia masih bisa memberikan layanan pos universal 6 hari per mingu dan postal services di luar negeri hanya melayani layanan pos universal 4-5 hari per minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com