Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelita Samudera Shipping Raih Kontrak Jangka Panjang Angkut Batubara

Kompas.com - 22/07/2019, 16:44 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelita Samudera Shipping Tbk mengumumkan peraihan kontrak jangka panjang untuk pengangkutan dan pemindahmuatan batubara. Adapun kontrak tersebut senilai 15,7 juta dollar AS.

Kontrak pertama selama 2 tahun dengan perusahaan tambang batubara PT Jembayan Muarabara yang merupakan bagian dari kelompok usaha PTT Thailand (Sakari Resources Group). Pemindahmuatan batubara ini dari jasa Floating Loading Facility (FLF) yang beroperasi di area Kalimantan Timur.

Kontrak dengan Jembayan ini melengkapi 2 kontrak jangka panjang sebelumnya untuk jasa kapal tunda dan tongkang (tug dan barge) yang ditandatangani tahun lalu senilai 39 juta dollar AS dan 18 juta dollar AS. Salah satu kontrak adalah untuk pengangkutan batubara ke area Jawa Timur.

Baca juga: Pelita Samudera Shipping Tebar Dividen Rp 7 Per Saham

"Kontrak jangka panjang kedua selama satu tahun dengan LG Internasional, perusahaan berbasis di Korea yang bekerja sama dengan perusahaan tambang batubara PT Ganda Alam Makmur," kata Imelda Agustina Kiagoes, Sekretaris Perusahaan Pelita Samudera Shipping dalam keterangannya, Senin (22/7/2019).

Pengangkutan batubara di area operasi Kalimantan Timur dari jasa tug dan barge dengan minimum garansi kontrak volume sekitar 1.3 juta metrik ton.

Sampai akhir semester I 2019, komposisi kontrak jangka panjang untuk segmen Floating Loading Facility sudah mencapai hampir 90 persen dan sekitar 10 persen spot basis dengan persentase kontrak jangka panjang yang lebih tinggi dari 2018. Sedangkan segmen tongkang telah mencapai 75 persen untuk kontrak jangka panjang dan 25 persen spot basis.

 

Baca juga: Pelita Samudera Shipping Tuntaskan Pembelian 1 Kapal Baru

"Utilisasi kapal rata-rata 95 persen sampai akhir Juni 2019," tutur Imelda.

Ia mengungkapkan, segmen Floating Loading Facility dan tug dan barge juga mendukung pertumbuhan pendapatan Perseroan di 2019 selain lini bisnis terbaru di bulk carrier Mother Vessel.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
Hadapi Pembatasan Ekspor, Amman Mineral Laporkan Kinerja Semester I 2023 Tetap Sehat

Hadapi Pembatasan Ekspor, Amman Mineral Laporkan Kinerja Semester I 2023 Tetap Sehat

Whats New
Lagi-lagi Merosot, Simak Harga Emas Antam pada Akhir Pekan

Lagi-lagi Merosot, Simak Harga Emas Antam pada Akhir Pekan

Whats New
Kemampuan Memimpin adalah Keterampilan Nonteknis

Kemampuan Memimpin adalah Keterampilan Nonteknis

Work Smart
350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

Whats New
Tren Harga Minyak Dunia Naik, Harga BBM Nonsubsidi Bisa Ikut Terkerek

Tren Harga Minyak Dunia Naik, Harga BBM Nonsubsidi Bisa Ikut Terkerek

Whats New
Proyek Kereta Cepat Disebut Tidak Balik Modal Sampai Kiamat, Rhenald Kasali Jawab Begini

Proyek Kereta Cepat Disebut Tidak Balik Modal Sampai Kiamat, Rhenald Kasali Jawab Begini

Whats New
Perusahaan yang Pakai 'Generative AI' Tetap Butuh Manajemen Data Mumpuni

Perusahaan yang Pakai "Generative AI" Tetap Butuh Manajemen Data Mumpuni

Whats New
Distrupsi Produksi Padi: Memenuhi Kebutuhan Beras Tanpa Impor

Distrupsi Produksi Padi: Memenuhi Kebutuhan Beras Tanpa Impor

Whats New
Cerita Pemilik Toko 'Online', 5 Tahun Jualan, Omzet Turun 30 Persen Sejak Ada TikTok Shop

Cerita Pemilik Toko "Online", 5 Tahun Jualan, Omzet Turun 30 Persen Sejak Ada TikTok Shop

Whats New
IHSG Sepekan Melemah, Berikut Daftar Saham Paling Cuan dan Boncos

IHSG Sepekan Melemah, Berikut Daftar Saham Paling Cuan dan Boncos

Whats New
Daftar Lelang Rumah di Bekasi Oktober 2023 dengan Nilai Limit di Bawah Rp 720 Juta

Daftar Lelang Rumah di Bekasi Oktober 2023 dengan Nilai Limit di Bawah Rp 720 Juta

Whats New
Bangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung Habiskan Rp 112 Triliun, Lanjut Surabaya?

Bangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung Habiskan Rp 112 Triliun, Lanjut Surabaya?

Whats New
Bocorkan Rute Kereta Cepat Menuju Surabaya, Luhut: Lewati Kertajati, Jogja, Solo...

Bocorkan Rute Kereta Cepat Menuju Surabaya, Luhut: Lewati Kertajati, Jogja, Solo...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com