Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumus Sederhana Mengelola Uang Gaji

Kompas.com - 23/07/2019, 09:11 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Kebanyakan Anda berpikir, berapa gaji yang harus Anda gunakan untuk bersenang-senang, menabung, dan kebutuhan lainnya?

Untuk mempermudah penyisihan uang untuk segala kebutuhan, lakukanlah formula simpel 50-30-20.

"Seseorang bisa menggunakan formula 50-30-20 untuk membantu mereka mengetahui berapa banyak yang harus disimpan dan digunakan secara bijak," kata Founder & CEO Ellevest serta mantan eksekutif Wall Street di Morgan Stanley dan Citibank, Sallie Krawcheck dikutip CNBC, Selasa (23/7/2019).

Baca juga: 4 Pertanyaan Besar Milenial soal Mengelola Uang

Beginicara kerjanya:

1. 50 persen untuk kebutuhan sehari-hari

50 persen dari penghasilan Anda bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, membayar listrik, membeli baju, dan ongkos bekerja.

"Setengah dari gaji Anda mesti digunakan untuk berbagai keperluan, seperti untuk membayar sewa atau cicilan, membayar ongkos atau bensin mobil yang perlu Anda kendarai untuk bekerja, dan membeli baju-baju baru untuk mengisi lemari pakaian Anda," kata mantan eksekutif Wall Street di Morgan Stanley dan Citibank ini.

Kategori ini juga mencakup hal-hal seperti makanan, asuransi, dan pengasuhan anak.

Baca juga: Cara Yakinkan Orangtua soal Adat dan Keuangan saat Pernikahan

2. 30 persen untuk lifestyle

Nah, 30 persen dari uang gaji atau penghasilan bisa Anda gunakan untuk bersenang-senang, seperti belanja, makan di luar, atau sekedar nongkrong bersama teman.

"Kita itu perlu bersenang-senang. Kita hanya tinggal singkat di Bumi," pungkas Krawcheck.

Tetapi perlu diingat, Anda harus pikirkan matang-matang untuk memilah apa yang penting bagi Anda sebelum menghabiskan uang ini. Pasalnya menurut sebuah penelitian, cara Anda membelanjakan seringkali lebih penting ketimbang keseluruhan pendapatan atau jumlah total yang Anda belanjakan.

Perencana keuangan menyarankan, lebih baik Anda habiskan uang ini untuk menghabiskan perjalanan, seperti rekreasi atau mengikuti kelas keterampilan.

“Semua penelitian psikologis terbaik tentang uang dan kebahagiaan selalu menyimpulkan bahwa membelanjakan uang untuk pengalaman membawa lebih banyak kebahagiaan daripada membelanjakan uang untuk benda-benda material,” kata kolumnis dan penulis New York Times, Ron Lieber.

Baca juga: 7 Kesalahan Mengelola Uang Yang Tidak Pernah Dilakukan Miliarder

3. 20 persen untuk menabung

Kemudian 20 persen dari penghasilan bisa Anda gunakan untuk menabung, termasuk dana pensiun dan menabung untuk pembelian besar, seperti rumah atau mobil.

"Gunakan yang 20 persen itu untuk menabung dan pembelian besar, yang kebanyakan orang juga sulit untuk mencapainya," kata Krawcheck.

Untuk mempermudah, Krawcheck menyarankan Anda memulainya dengan 1 persen. Namun, 1 persen ini harus bertahap meningkat di waktu-waktu berikutnya sehingga jumlahnya terus mengalami peningkatan.

Anda pasti juga menginginkan investasi. Untuk itu, pergunakanlah uang Anda untuk investasi juga. Anda bisa meneliti dana indeks berbiaya rendah yang direkomendasikan Warren Buffett, atau platform investasi online yang dikenal sebagai robo-advisors.

Baca juga: Kesenjangan Gaji Paling Tinggi, Indonesia Duduki Peringkat ke-3 di Asia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com