Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Utang Luar Negeri Jadi Sumber Pembiayaan Terbesar Kedua Ekonomi RI

Kompas.com - 24/07/2019, 05:19 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan Indonesia masih butuh Utang Luar Negeri (ULN). Pasalnya, Utang Luar Negeri Indonesia menjadi sumber pembiayaan terbesar kedua pada perekonomian setelah kredit bank umum.

"Jadi bisa enggak negara ini hidup tanpa ULN? Indonesia memang masih membutuhkan ULN, tapi ULN ini mesti dikelola secara hati-hati," kata Mirza Adityaswara dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (23/7/2019).

Mirza memaparkan, berdasarkan data Bank Indonesia per Juni 2019, pembiayaan perekonomian Indonesia dari ULN telah tumbuh sekitar Rp 2.133 triliun dari total Rp 9.093 triliun.

Pertumbuhan ini melambat jadi 10,5 persen yoy dari 14,5 persen yoy.

Baca: Akhir Mei 2019, Utang Luar Negeri Indonesia Naik 7,4 Persen

Meski melambat, ULN tetap menjadi sumber pembiayaan terbesar kedua. Hal ini membuktikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang pembiayaan dari ULN.

Sementara, sumber pendanaan dari kredit bank umum tercatat sebesar Rp 5.228 triliun.

Selain dua sumber tersebut, pembiayaan perekonomian juga bersumber dari pasar modal, industri keuangan non-bank, kredit BPR, dan teknologi finansial.

Berdasarkan data yang dipaparkan Mirza, pasar modal mampu menyumbang Rp 922 triliun diikuti oleh industri keuangan non-bank sebesar Rp 698 triliun, kredit BPR Rp 105 triliun, dan tekfin Rp 8,3 triliun.

Mirza mengatakan, tekfin menjadi sumber pembiayaan perekonomian karena pertumbuhannya tercatat pesat mencapai 274 persen yoy pada Juni 2019, bahkan tercepat ketimbang kredit bank umum yang hanya 10,05 persen.

Alasannya, kata Mirza, masih banyak masyarakat yang memang belum tersentuh industri perbankan (unbankable). Tekfin pun menjadi incaran meski bunganya relatif lebih besar ketimbang bunga bank.

"Walaupun bunganya tinggi tapi masih banyak masyarakat yang butuh kredit karena belum terjangkau oleh sistem perbankan kita," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com