Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Rumah Tangga Mau Kembangkan Bisnis? Simak Dulu Cara ini

Kompas.com - 24/07/2019, 07:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak ibu rumah tangga ingin memiliki penghasilan sendiri tanpa mengandalkan penghasilan suami. Untuk itu, salah satu yang bisa dilakukan adalah mengembangkan bisnis.

Namun, sebagian dari ibu rumah tangga merasa akan banyak kendala dan tak cukup modal untuk membangun dan merintis bisnis.

 

Baca: Pentingnya Ibu Rumah Tangga Punya Pekerjaan

Menurut Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Ricky Satria, hal itu tak menjadi masalah. Pasalnya, ibu rumah tangga bisa cari peluang bisnis yang murah, tanpa harus mengorbankan banyak modal.

Peluang itu pun bisa dicari melalui media sosial seperti Instagram dan Facebook, yang kerap digunakan ibu-ibu rumah tangga.

"Kita harus cari peluang. Di Indonesia itu pengguna media sosial seperti Facebook paling banyak adalah ibu-ibu, di situlah bisa cari peluang. Saya kasih contoh, dari yang awalnya bermula pamer-pamer hasil masakan di medsos, jadi banyak yang pesan. Jadi memulainya cari yang mudah-mudah saja," kata Ricky Satria di Jakarta, Selasa (23/7/2019).

1. Buat Rekening Bank

Setelah berhasil mendapat peluang, ibu rumah tangga disarankan untuk membuat rekening bank pribadi untuk bisnis yang dijalankan, terlebih jika melakukan bisnis menggunakan platform digital.

"Harus punya rekening bank. Kalau enggak punya rekening bank pasti sulit. Yang namanya bisnis di media online pasti butuh rekening. Tak hanya rekening, jangan lupa apply sms banking, internet banking, atau mobile banking untuk bisa memobilitas keuangan secara praktis," saran Ricky.

Tak hanya itu, Ricky menyarankan ibu rumah tangga rajin bertanya pada yang berpengalaman, belajar membuat produk yang dibutuhkan pasar, belajar pengemasan produk, belajar mendistribusikan barang kepada pelanggan, dan memiliki nomor kontak yang selalu siap sedia menerima pesanan.

2. Punya Pencatatan Uang

Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sondang Martha Samosir menambahkan, Anda juga mesti mempunyai pencatatan keuangan yang baik saat berbisnis.

"Harus punya pencatatan. Jadi jangan digabung-gabung uang belanja, uang jualan, dan uang dari suami. Kalau digabung, kita tidak akan tahu berapa untung yang sudah kita peroleh," kata Sondang.

3. Punya Perencanaan Keuangan

Selain itu, Anda juga harus memisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Pemisahan ini bisa dilakukan dengan perencanaan keuangan yang matang, cukup dengan metode 10,20,30,40.

Yaitu, 10 persen dari pendapatan disisihkan untuk dana darurat, 20 persen untuk menabung, 30 persen untuk membayar utang dan cicilan, serta 40 persen untuk mendanai kebutuhan sehari-hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com