"Kami memiliki Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial yang menyediakan data keluarga pra sejahtera. Nantinya data ini bisa digunakan untuk membantu penanganan stunting," ujar Andi.
Selain itu, menurut Andi, permasalahan pasca panen juga harus menjadi sorotan utama. Hal ini karena daerah-daerah yang rawan pangan masih terkendala pengelolaan hasil panen.
Baca juga: Indonesia Negara Kedua "Stunting" Terbanyak Setelah Kamboja
"Salah satunya di wilayah Nduga di Papua," tambah dia.
Di akhir forum diskusi, Badan Ketahanan Pangan pun menginisiasi dibentuknya tim khusus penanganan daerah rawan pangan dan penurunan angka stunting.
"Harapannya, Indonesia ke depannya bisa terbebas dari masalah ini," pungkas Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.