Dia mengungkapkan, sebagian besar petani di Kabupaten Garut belum ikut serta dalam program asuransi tersebut.
Padahal, biaya iuran AUTP relatif murah, yang dibayar setiap kali petani panen.
Hingga kini, baru 40 persen petani di Garut yang ikut program asuransi yang sudah dicanangkan pemerintah pusat ini.
“Keuntungan dari asuransi itu jika gagal panen akan diganti 60 persen dari kerugian tersebut dan hal itu bisa meringankan beban petani,” kata dia.
Sementara itu, bencana kekeringan akibat musim kemarau sudah mulai melanda sebagian daerah lahan pertanian di wilayah Garut bagian selatan, seperti Kecamatan Bungbulang, Cikelet dan Pameungpeuk.
Selain itu, kawasan utara Jawa Barat seperti, yakni Leuwigoong, Cibatu, dan Cibiuk juga mengalami kekeringan.
Dinas Pertanian Garut sudah menerjunkan petugas untuk melakukan pendataan lebih lanjut dan mengantisipasinya agar kekeringan tidak meluas di musim kemarau, salah satunya dengan melakukan pompanisasi air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.