Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Buka Peluang, Kementan Ekspor Sarang Burung Walet ke China

Kompas.com - 26/07/2019, 20:58 WIB
Alek Kurniawan,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia memberi perhatian khusus pada ekspor sarang burung walet (SBW) ke berbagai negara, salah satunya China.

Staf Ahli Menteri Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Kementerian Pertanian (Kementan) Banun Harpini mengatakan, China memberikan kuota 150 ton sarang walet per tahun.

Namun, Indonesia baru mengirimkan secara langsung sebanyak 70 ton dari 21 perusahaan yang teregistrasi. 

"Kami ingin menjadikan sarang burung walet sebagai ikon ekspor Indonesia karena habitat yang cocok ekosistem mereka ada di negeri ini," katanya dalam kegiatan Focus Group Discussion di Hotel Salak Bogor, Jumat (26/7/2019).

Baca juga: Resmi, Indonesia akan Ekspor Buah ke Argentina

Untuk masuk ke Tiongkok, lanjutnya, sarang burung walet harus memenuhi persyaratan yang cukup detail.

Banun berharap, melalui kerja sama yang baik antar lintas sektor, Indonesia akan optimal memenuhi kebutuhan industri dan pengolahan sarang burung walet.

Oleh karena itu, pihaknya akan terus mengajak para pelaku usaha sarang burung walet untuk meningkatkan kualitas produksi dan potensi ekspor nasional.

"Indonesia adalah pemasok terbesar pasar global, bahkan sampai 78 persen," ujar Banun.

Baca juga: Tingkatkan Ekspor Pertanian, Kementan Jajaki Kerja Sama dengan Singapura

Untuk itu, persoalan walet yang selama ini menghambat ekspor dan investasi nasional bisa dipecahkan bersama melalui forum diskusi ini.

Apalagi, pemerintah melalui lintas lembaga dan kementerian terus mendorong terbukanya keran ekspor menuju pasar global.

"Ekspor sarang burung walet Indonesia pada 2018 bisa mencapai Rp 40 triliun. Ini potensi besar kita yang terbukti menghasilkan devisa. Hanya memang tata niaga kita belum berjalan secara baik," katanya.

hasil panen sarang waletKOMPAS.com/SUKOCO hasil panen sarang walet

Peningkatan

Kepala Pusat Karantina Hewan Agus Sunanto mengatakan, sebenarnya volume ekspor dan perdagangan Indonesia selama empat setengah tahun terakhir terus mengalami peningkatan yang signifikan.

Kendati demikian, pihaknya terus melakukan upaya pengawasan dan registrasi dokumen bagi pelaku usaha dalam memulai proses pemasaran.

Langkah ini penting mengingat kelengkapan dokumen adalah alur dan akses dalam menumbuhkan perkembangan ekspor.

Baca juga: Genjot Ekspor Tanaman Hias, Kementan Permudah Izin Ekspor

"Kita fokus pengawasan registrasi rumah walet, dokumen dan sertifikat, label, serta proses pemanasan. Paling tidak setahun sekali harus dilakukan verifikasi pada alur produksi sarang burung walet," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com