Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Buka Peluang, Kementan Ekspor Sarang Burung Walet ke China

Kompas.com - 26/07/2019, 20:58 WIB
Alek Kurniawan,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

Selain itu, kata Agus, Karantina Pertanian juga rutin melakukan uji laboratorium untuk mendeteksi kandungan nitrit dan mikrobiologi pada produk yang akan dipasarkan.

"Karena kalau nanti ditemukan penyakit di negara tujuan ekspor maka kita akan di-banned. Ini sangat berisiko kalau SBW kotor tetapi tetap diekspor. Apalagi kita sedang mendorong peningatan ekspor dan investasi," ujar dia.

Solusi

Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Sulistyawati menyampaikan, salah satu upaya pemerintah yang bisa dilakukan dalam membuka keran ekspor sarang burung walet adalah dengan mendirikan kantor perwakilan dagang di sejumlah negara.

"Di antaranya kantor perwakilan dagang Indonesia di Shanghai, China. Melalui kantor ini, pelaku usaha bisa mempromosikan produknya secara luas," katanya.

Apalagi, tahun ini Indonesia akan ikut pameran ekspor-impor terbesar di China yang dibuka pada November mendatang.

"Kita juga kerja sama dengan pihak-pihak lain di China, termasuk dengan Kedutaan Besar (Kedubes) yang siap mengkoordinasi," jelas Sulistyawati.

Baca juga: Ekspor Bawang Merah dan Jahe, Jadi Bukti Terwujudnya Kedaulatan Pangan

Sulistyawati menambahkan, Kemendag juga harus terus mendorong Kedubes lain untuk mempromosikan sarang burung walet ke masing-masing negara tempat ia bertugas.

"Jadi tidak hanya ke China saja, melainkan ke semua negara harus kita promosikan. Makanya ke depan akan kita atur rencana perubahan Permendag supaya aturanya lebih terbuka bagi eksportir yang mau melakukan ekspor dan membenahi tata niaganya," katanya.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Walet Indonesia (PPSBI), Boedi Mranata menambahkan, perkembangan pasar walet Indonesia memiliki dinamika yang beragam.

Baca juga: Komoditas Hortikultura Meningkat, Indonesia Wajib Kuasai Pasar Ekspor

Salah satunya akses ekspor yang dianggap ilegal. Menurutnya, kebutuhan sarang burung walet di China masih sangat tinggi, yakni 1.500 ton.

Namun demikian, hanya 5 persen di antaranya yang tercatat di Indonesia sebagai produk ekspor langsung ke China. Sisanya dijual secara mentah atau masuk melalui Vietnam dan Hong Kong. 

"Kalau buat saya tidak ada walet yang ilegal karena tidak mungkin masuk ke Hongkong atau China tanpa pengecekan yang detail. Oleh karena itu, kami harus fokus dalam meningkatkan kualitas," ujar Boedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com