Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia: Penurunan Tarif Batas Atas Hambat Pendapatan Kami

Kompas.com - 26/07/2019, 21:22 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Fuad Rizal terang-terangan mengatakan bahwa salah satu kebijakan pemerintah menghambat tumbuhnya pendapatan maskapai plat merah tersebut.

Kebijakan yang dimaksud yakni penurunan tarif batas atas sebesar 12-16 persen yang dilakukan oleh Menteri Perhubungan pada beberapa waktu lalu melalui peraturan Menteri Perhubungan.

"Kalau untuk harga setelah pemerintah memutuskan untuk menurunkan batas atas sebesar 15 persen, memang growth-nya Garuda yang di kuartal 1 itu sebesar 20 juta dollar AS menjadi terhambat," ujarnya di Tangerang, Jumat (26/7/2019).

Baca juga: Ramai Harga Tiket Pesawat Rp 21 Juta, Apa Melanggar Tarif Batas Atas?

"Karena basis dari pada harganya kita katakanlah kalau 100 persen itu Rp 1 juta, setelah penurunan tinggal Rp 850.000," sambungnya.

Garuda Indonesia sendiri menargetkan mengantongi pendapatan sebesar 20 juta dollar AS setiap kuartalnya. Namun kebijakan itu dinilai bisa membuat target itu sulit tercapai.

Saat ini kata Fuad, manajemen sudah melakukan beberapa upaya agar beban operasional tidak semakin berat. Salah satunya yakni dengan melakukan fuel hedging atau lindung nilai pembelian avtur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com