Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Atasi Kekeringan, Brebes Manfaatkan Pompanisasi dari Sumber Air

Kompas.com - 29/07/2019, 07:11 WIB
Sri Noviyanti

Editor

KOMPAS.com - Dampak kekeringan akibat musim kemarau di Kabupaten Brebes semakin meluas. Kekeringan itu disebabkan volume debit air irigasi mulai berkurang.

Untuk memastikan kondisinya, Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy melakukan kunjungan kerja di wilayah yang memiliki potensi lahan kekeringan. Salah satunya ke Desa Wanatawang, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes. Hal ini tertulis dalam rilis yang dierima Kompas.com, Minggu (28/7/2019).

"Kami berkunjung ke sini (karena) yang pertama memang di sini ada kekeringan potensinya (berdampak pada) lebih kurang 400 hektare. Untuk mengantipasinya, kami programkan pipanisasi dan pompanisasi," ujar Sarwo Edhy, Kamis (25/7/2019).

Adapun potensi lahan yang terancam kekeringan di Kabupaten Brebes seluas 1.953 hektare dari total luas lahan pertanaman 20.410 hektare. Lalu, terancam Puso 371 hektar.

Lahan tersebut ditanami padi, jagung, dan palawija. Di Kecamatan Songgom sendiri luas pertanaman seluas 802 hektar yang mempunyai potensi kekeringan seluas 67 hektar dan puso 12 hektar.

"Kebetulan ada sumber mata air yang tidak pernah kering itulah yang harus dimanfaatkan dan harus . Ini harus diselesaikan secepat mungkin. Tadi kami sudah koordinasikan dengan direktorat alat mesin pertanian untuk Brebes ini ada enam yang sudah dalam perjalanan untuk 6 inch dan ada 7 untuk 4 inch," jelas Sarwo Edhy.

Sarwo Edhy menambahkan, pompa tersebut bisa dipasang pada beberapa titik sehingga areal sawah yang ada di sini bisa terairi semua. Dengan begitu, bisa menyelamatkan pertanaman untuk petani yang memang menanam padi.

"Harapan ke depan, setiap kelompok tani harus memanfaatkan pompa itu untuk kelompoknya. Profitasnya lahan ini MT1 7,2 ton per hektare. Dengan adanya pompa dan pipanisasi tentunya akan lebih meningkat lagi," ucap Sarwo Edhy

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya menfasilitasi bantuan benih padi gogo,. “(Tanaman itu) akan tumbuh dengan baik di lahan kering seperti ini," tambahnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Brebes Yulia Hendrawati mengatakan lahan baku di tempat itu kurang lebih 397 hektare. Akan tetapi, ada 150 hektare lebih yang mengalami dampak kekeringan.

"Jadi harapannya nanti dengan adanya kunjungan Pak Dirjen, kami bisa mendapatkan bantuan pompa dan pipa (yang bisa dipakai untuk memanfaatkan sumber air yang tidak pernah kerin). Nanti masyarakat bisa menanam lebih banyak. Sebelum ada pompa, petani hanya menanam dua kali per tahun. Harapannya nanti bisa tiga kali tanam. Semoga dengan begitu ada peningkatan kesejahteraan petani," kata Yulia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com