Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Tak Siap untuk No-Deal Brexit, Mengapa?

Kompas.com - 29/07/2019, 07:23 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber BBC

Gove mengatakan, saat ini pemerintah Inggris tengah bekerja mengenai kemungkinan adanya no-deal Brexit.

Dia mengatakan, timnya tengah berupaya untuk bisa membuat kesepakatan, namun dalam tulisannya di Sunday Times dia menambahkan bahwa no-deal saat ini adalah hal yang paling mungkin dilakukan.

Adapun CBI dalam laporannya dengan tajuk What Comes Next? The Business Analysis of No Deal Preparations menuliskan, jika akhirnya Inggris melakukan no-deal Brexit, 24 dari 27 area ekonom Inggris akan mengalami disrupsi.

Baca juga: Gara-gara Brexit, Ekonomi Inggris Kembali Terkontraksi

Laporan tersebut merpakan hasil wawancara dengan ribuan perusahaan dengan berbagai ukuran dan sektor, termasuk 50 asosiasi dagang yang meliputi seluluh perekonomian Inggris.

Sebelumnya, Inggris berencana meninggalkan Uni Eropa pada 29 Maret 2019, namun Perdana Menteri Theresa May meminta perpanjangan waktu yang kemudian diputuskan 31 Oktober 2019.

Menanggapi laporan CBI tersebut, juru bicara pemerintah mengatakan, setiap pelaku bisnis di Inggris perlu untuk mengantispasi jika akhirnya skenario no-deal Brexit yang akan terjadi.

"Meskipun kami telah melakukan lebih banyak persiapan daripada yang disiratkan oleh laporan ini, sejak Perdana Menteri baru diangkat, pemerintah telah meningkatkan langkah perencanaan no-deal Brexit. Kanselir telah mengkonfirmasi semua dana yang diperlukan akan disediakan untuk no-deal Brexit ini. Persiapan tersebut termasuk pendanaan untuk kampanye komunikasi utama nasional untuk memastikan bahwa orang dan bisnis siap," ujar dia.

"Yang sangat penting, sementara ada banyak hal yang harus dilakukan, CBI mengamati bahwa Inggris berada di depan Uni Eropa dalam perencanaan tanpa kesepakatan," jelas dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com