Sementara Bank Mandiri yang secara konsolidasi pertumbuhan kreditnya lebih lambat dari dua kompatriotnya, justru mencatat peningkatat laba yang mumpuni.
Secara konsolidasi pertumbuhan kredit bank berlogo pita emas ini cuma 9,52 persen (yoy) dari Rp 762,5 triliun (1H/18) menjadi Rp 835,1 triliun (1H/19). Laba bersih Bank Mandiri dikontribusikan oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 14,85 persen (yoy) menjadi Rp 44,5 triliun.
Pendapatan bunga ini terhitung efektif sebab, perseroan juga menurunkan coverage ratio sebesar 21,28 persen secara tahunan serta diiringi dengan perbaikan kualitas kredit dan pengendalian biaya operasional yang berhasil ditekan hingga tumbuh terkendali di single digit.
Sementara dari kinerja pendanaan perseroan juga masih berhasil menjaga rasio dana murahnya di atas 60 persen dari total DPK. Sepanjang semester 1/2019 DPK perseroan secara rata-rata tumbuh 6,8 persen (yoy), atau secara konsolidasi mencapai ending balance Rp 843,2 triliun.
Baca juga: Kuartal II 2019, Laba Bank Mandiri Capai Rp 13,5 Triliun
Setengah tahun ini pun perseroan telah menerbitkan surat utang melalui program Euro Medium Term Notes (EMTN) dalam denominasi dolar AS senilai 750 juta dollar AS guna menambah likudiitas perseroan. Surat utang bertenor 5 tahun dan kupon 3,75 persen itu sendiri merupakan bagian dari rencana program penerbitan obligasi valas senilai 2 miliar dollar AS ikut menambal.
“Saat ini, permodalan dan likuiditas kami berada pada situasi yang sangat baik dengan rasio CAR di level 21,01 persen dan rasio RIM di level 96,94 persen. Kami juga mengapresiasi kebijakan Bank Indonesia melalui pelonggaran Giro Wajib Minimun (GWM) kemarin karena memberikan ruang yang cukup bagi perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit,” kata Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi. ( Anggar Septiadi)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Pendapatan laba bank-bank pelat merah belum kinclong, ini penyebabnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.