Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Dagang Jepang-Korsel, Industri Ponsel Bisa Terkena Imbas

Kompas.com - 29/07/2019, 10:46 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

HONGKONG, KOMPAS.com - Perang dagang antara Jepang dan Korea Selatan semakin memanas. Hal ini rupanya membuat industri ponsel terkena imbasnya.

Tak hanya ponsel pabrikan Korea Selatan, tapi juga ponsel pabrikan Amerika Serikat dan China seperti Apple dan Huawei.

Untuk itu Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha mendesak Jepang mencabut pembatasan perdagangan bahan-bahan yang dibutuhkan Korea Selatan untuk menghasilkan cip komputer.

Pasalnya, pembatasan perdagangan dapat membuat hubungan dagang bernilai sekitar 80 miliar dollar AS dan mengancam rantai pasokan global untuk ponsel pintar dan perangkat elektronik.

Baca juga: Imbas Perang Dagang, Lebih dari 50 Perusahaan Asing Kabur dari China

"Saya juga mendesak Jepang untuk tidak semakin memperburuk Korea Selatan dengan memasukkannya ke daftar negara-negara yang hanya bisa membeli barang Jepang secara terbatas," kata Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha dikutip CNN, Senin (29/7/2019).

Adapun daftar negara yang dimaksud adalah daftar negara yang disusun Jepang untuk menentukan negara tersebut mesti dibatasi atau tidak. Saat ini, Jepang memang tengah menyusun daftar untuk mengeluarkan Korsel dari daftar putih alias daftar yang diperbolehkan Jepang untuk membeli komponen ponsel.

Jika itu terjadi, perusahaan komponen asal Jepang akan memerlukan lisensi pemerintah untuk menjual produk apa pun ke Korea Selatan, yang berpotensi bisa digunakan Korsel untuk senjata dan militer.

Padahal, Korsel merupakan mitra dagang terbesar ketiga Jepang yang bernilai 54 miliar dollar AS, termasuk dalam pembelian mesin industri, bahan kimia, dan mobil.

"Jika Jepang menghapus Korea Selatan dari daftar putih, dampaknya akan melebar ke area industri lain, yang akan menjadi negatif bagi kedua (negara)," kata seorang analis di perusahaan pialang Daiwa, SK Kim.

Baca juga: Imbas Perang Dagang, Pemerintah AS Minta Hakim Batalkan Gugatan Huawei

Kebuntuan antara kedua negara yang menyulut perang dagang dimulai sejak awal bulan Juli ini, ketika Tokyo memperketat ekspor 3 bahan kimia ke Korea Selatan. Bahan-bahan yang dimaksud adalah poliamida berfluorinasi, photoresists dan hidrogen fluoride, yang biasa digunakan untuk membuat cip komputer.

Akibatnya, pembatasan Jepang terhadap Korsel tak hanya berimbas pada pabrikan ponsel asal Korsel, Samsung dan SK Hynix. Pembatasan ini berdampak pada industri semikonduktor global, yang sebelumnya sudah berada di bawah tekanan dari lesunya permintaan.

Perusahaan pembuat ponsel termasuk Apple (AAPL) dan Huawei juga bisa terkena imbas, mengingat kedua perusahaan itu mengandalkan cip memori dari perusahaan Korea Selatan.

Baca juga: Lagi, Paspor Singapura dan Jepang Terkuat di Dunia

SK Hynix juga telah memperingatkan penjualannya melemah pada paruh kedua tahun ini. Jika pembatasan ekspor Jepang terhadap Korsel berlarut-larut, pihaknya mengatakan tak dapat mengesampingkan gangguan produksi lagi. Hal ini pun diungkapkan oleh seorang analis di perusahaan pialang Daiwa, SK Kim.

"Jika pembatasan berlanjut, Samsung dan SK Hynix kekurangan pasokan, perusahaan akan menghadapi gangguan dalam produksi semikonduktor, yang akan berdampak negatif pada permintaan TI global," kata SK Kim.

Bahkan saat ini, SK Hynix sedang berusaha menimbun bahan sebanyak mungkin dalam menanggapi kontrol ekspor Jepang.

Sebelumnya pengadilan Korsel memutuskan warga Korsel bisa menuntut perusahaan Jepang atas penggunaan tenaga kerja secara paksa pada Perang Dunia II oleh Jepang.

Namun Jepang sendiri membantah keputusannya terkait hal itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com