Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jack Ma Kuasai Bisnis Bank Online di China

Kompas.com - 29/07/2019, 15:08 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber KONTAN

JAKARTA, KOMPAS.com - Miliader asal China Jack Ma, semakin gencar menjalankan bisnis perbankan melalui MYbank. Ini merupakan bank online yang berafiliasai dengan perusahaan raksasa e-commerce China, Alibaba Group Holding Ltd.

Mengutip Bloomberg via Kontan.co.id, Senin (29/7/2019), bank milik Jack Ma ini memimpin perubahan industri perbankan China dengan memberikan pinjaman kepada usaha kecil dan memberikan solusi kredit macet yang telah menahan ekonomi China selama beberapa dekade.

Untuk menekan kredit macet, MYbank menggunakan data pembayaran secara real time dan sistem manajemen risiko untuk menganalisis lebih dari 3.000 variabel.

Baca: Jack Ma: Semua Orang Bisa Sukses, asalkan...

Beroperasi selama 4 tahun, MYbank telah menyalurkan kredit sebesar 2 triliun yuan setara 290 miliar dollar AS ke hampir 16 juta perusahaan kecil.

Peminjam bisa mengajukan kredit dengan mudah dengan mengakses aplikasi MYbank dan jika disetujui bisa langsung menerima uang tunai secara cepat. Seluruh proses ini hanya memakan waktu tiga menit dan tidak melibatkan banker manusia. Tingkat kredit bermasalah sejauh ini hanya mencapai 1 persen.

Ledakan teknologi finansial telah mengubah China menjadi pasar pembayaran elektronik terbesar di dunia. Dari sebelumnya transaksi ke bank harus bertatap muka kini hanya perlu dilakukan secara online sehingga mendorong pertumbuhan industri finansial.

MYbank dan bank online lain telah mengeruk Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) data baru dari sistem pembayaran, media sosial dan sumber lainnya. Mereka membidik peminjam mikro yang sebelumnya dihindari industri keuangan di sana.

Kelayakan Kredit

Presiden MYbank Jin Xiaolong mengungkapkan, bahwa nilai kredit pelaku usaha turun jika mereka gagal mengembalikan pinjaman akan kesulitan untuk mendapatkan pinjaman kembali.

Mengantisipasi itu, MYbank mempunyai big data terbesar dari penyedian layanan pembayaran yang dioperasikan oleh Ma’s Ant Financial yang juga merupakan pemegang saham terbesar MYbank.

Setelah dapat persetujuan dari peminjam, MYbank menganalisis transaksi real-time untuk mendapatkan informasi kelayakan kredit.

Misalnya, penurunan pelanggan di toko pengecer mungkin menjadi indikator awal bahwa prospek perusahaan dan kemampuannya mereka untuk membayar utang terus memburuk.

Dari sistem tersebut, lebih banyak informasi yang digali untuk menyetujui atau tidak pinjaman ke nasabah.

Sejauh ini pinjaman yang disalurkan lebih tinggi berasal dari lender tradisional, yang biasanya menolak permintaan pinjaman usaha kecil dan membutuhkan setidaknya proses pencarinya selama 30 hari menurut Jin.

Seperti diketahui, perusahaan-perusahaan swasta, yang kebanyakan menjalankan bisnis kecil telah menyumbang 60 persen dari pertumbuhan China, dengan memperkerjakan 80 persen pegawai.

Halaman:
Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com