Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket Diskon Citillink Sulit Ditemukan, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 29/07/2019, 17:17 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketersediaan tiket diskon maskapai Citillink Indonesia yang bisa mencapai 50 persen dari tarif batas atas sulit ditemukan dalam pencarian di aplikasi agen perjalanan online.

Mengapa hal itu bisa terjadi?

Corporate Communications Citilink Farin mengatakan, hal tersebut terjadi lantaran tiket diskon itu sudah ludes.

"Kalau soal ketersediaan tiket bisa dicek langsung melalui sistem, dan tadi kebiasaan penumpang adalah memesan tiket kira-kira 1 bulan sebelum keberangkatan," ujarnya kepada Kompas.com, Jakarta, Senin (29/7/2019)

Baca juga: Dirut Citilink: Tiket Diskon Ludes Terjual

"Maka bisa jadi ketersediaan tiket diskon tersebut sudah habis karena dalam satu flight sudah full booked dari jauh hari sebelumnya," sambung dia.

Farin melanjutkan, Citillink membuka sistem penjualan tiket diskon dengan cara siapa cepat dia dapat atau first come first serve.

Oleh karena itu, tiket diskon dengan kuota 30 persen dari jumlah kursi pesawat dipastikan akan cepat habis diserbu masyakarat.

"Dan memang antusiasme masyarakat dengan adanya tiket harga khusus ini sangat tinggi," kata Farin.

Baca juga: Tiket Diskon 50 Persen, Ini Syarat Citilink Bagi Pembeli

Sebelumnya, Citilink mengaku sangat diuntungkan dengan adanya diskon tarif sebesar 50 persen yang sudah dijalankan sejak 11 Juli 2019 lalu. Pasalnya, dengan diskon tersebut seat yang disediakan langsung ludes.

Mengutip Kontan.co.id, Kamis (25/7/2019), Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo mengatakan, sejak tarif diskon diberlakukan tanggal 11 Juli 2019 lalu Citilink melihat adanya antusiasme masyarakat sehingga memang terjadi peningkatan okupansi.

Pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QC-132 dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma mendarat di Bandar Udara Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, DI Yogyakarta. Ini lendaratan pertama pesawat komersil berpenumpang di YIA. Pendaeatan sekaligus menunjukkan YIA sudah beroperasi penuh.KOMPAS.com/DANI J Pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QC-132 dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma mendarat di Bandar Udara Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, DI Yogyakarta. Ini lendaratan pertama pesawat komersil berpenumpang di YIA. Pendaeatan sekaligus menunjukkan YIA sudah beroperasi penuh.

Sebelumnya diberitakan, maskapai berbiaya murah atau low cost carrier (LCC) termasuk Citilink dan Lion Air menurunkan harga tiket pesawat mulai 11 Juli 2019 lalu.

Hal itu sesuai dengan kebijakan pemerintah yang mewajibkan LCC untuk menerapkan tarif 50 persen lebih murah dari tarif batas atas (TBA) yang telah ditentukan pada Selasa, Kamis, dan Sabtu untuk jadwal penerbangan pukul 10.00 sampai 14.00 waktu setempat.

Baca juga: Penurunan Harga Tiket Citilink Termasuk di Rute Gemuk

Namun, diskon itu hanya berlaku untuk 30 persen dari total keseluruhan kursi yang tersedia dalam satu pesawat. Alokasinya sebanyak 11.626 kursi yang disediakan pada waktu-waktu tersebut.

Maskapai Citilink diminta untuk menurunkan harga tiket untuk 62 jadwal penerbangan sebanyak 3.348 kursi.

Sementara maskapai Lion Air diimbau untuk menurunkan harga tiket di 146 flight per hari dengan total kurang lebih 8.278 kursi.

Salah satu tujuan penurunan harga tiket di hari tertentu ini agar jadwal penerbangan dapat terbagi rata di seluruh jam operasional bandara.

Dengan demikian, penggunaan slot penerbangan di masing-masing bandara lebih efektif dan efisien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com