JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa sangka instrumen investasi obligasi negara yang dikenal hanya dekat dengan segelintir kalangan, kini menjadi primadona para investor segala usia.
Bahkan pada 1950, saat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menerbitkan obligasi negara, salah satu pembeli surat berharga negara itu yakni, Wakil Presiden Muhammad Hatta.
Namun, di tengah era digital seperti saat ini, terjadi fenomena baru yang mungkin sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh banyak orang.
Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, perubahan tersebut terjadi pada komposisi investor salah satu obligasi, Savings Bond Ritel (SBR), yang kini didominasi oleh generasi milenial.
Baca juga: 7 Fakta SBR007, Instrumen Investasi Milenial
Tidak percaya?
Simak data-data terkini yang disampaikan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Senin (29/7/2019).
Dalam Penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR007 Juli 2019, obligasi negara itu laku Rp 3,2 triliun, atau melebihi target yang hanya Rp 2 triliun.
Dilihat berdasarkan usianya, jumlah investor dari generasi milenial (19-39 tahun) mendominasi dengan porsi mencapai 50,85 persen dari total jumlah investor.
Baca juga: Kemenkeu Sasar Milenial Lewat SBR untuk Dongkrak Investor Domestik
Generasi milenial mengungguli Generasi X (40-54 tahun) yang persentasenya mencapai 28,16 persen, Baby Boomers (55-73) 19,03 persen, Generasi Tradisional (74-91tahun) 1,63 persen dan Generasi Z (di bawah 19 tahun) 0,33 persen.
Tidak hanya itu, generasi milenial juga mendominasi investor baru SBR. Dari 9.956 investor baru SBR007, sebanyak 55,05 persennya merupakan generasi milenial.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.