Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Startup Ini Fasilitasi E-ticketing untuk Desa Wisata

Kompas.com - 29/07/2019, 20:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan rintisan (startup) GOERS menyepakati kerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Kerja sama ini terkait fasilitas e-ticketing untuk desa wisata.

Potensi pariwisata di daerah tertinggal masih memerlukan perhatian khusus. Dibutuhkan banyak upaya untuk membuat pariwisata menjadi salah satu sumber penggerak ekonomi setempat.

Dari 122 daerah tertinggal di Indonesia, salah satu provinsi yang masih memiliki Daerah Tertinggal adalah Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini, wilayah-wilayah tersebut diupayakan untuk berkembang, salah satunya melalui sektor pariwisata.

Baca juga: Ini 4 Pesan Investor untuk Para Pendiri Startup yang Butuh Pendanaan

Kemendes PDTT tengah mengupayakan pengembangan pariwisata di NTB, antara lain dengan meluncurkan 100 Desa Wisata dan E-Ticketing bekerja sama dengan GOERS. Ini menjadi langkah awal dalam pengembangan pariwisata berbasis digital di NTB.

Saat ini, ada dua desa yang telah terdaftar di aplikasi GOERS sebagai proyek percontohan, yakni Desa Sesaot di Lombok Barat dan Dusun Sasak Ende di Lombok Tengah.

“Salah satu upaya digitalisasi pariwisata di daerah tertinggal adalah dengan memperkenalkan model sistem elektronik atau e-ticketing pada objek-objek wisata maupun desa wisata. Kami menawarkan solusi praktis untuk membangun pariwisata secara digital," kata Direktur Operasional GOERS Niki Tsuraya Yaumi dalam keterangannya, Senin (29/7/2019).

Baca juga: Destinasi Wisata, Elektrifikasi di Manggarai Barat Baru 65 Persen

Ini artinya, imbuh Niki, untuk mengunjungi desa wisata di NTB, siapapun bisa melihat informasi paket wisata dan memesan tiketnya melalui laman atau aplikasi GOERS. Peran GOERS dalam digitalisasi pariwisata terhadap desa wisata ini meliputi sistem e-ticketing yang dapat digunakan untuk pencatatan pengunjung baik di lokasi maupun online, serta pelatihan dan pendampingan kepada pengelola desa wisata untuk penerapan teknologi yang berkelanjutan.

Sistem e-ticketing ini memudahkan pengunjung untuk booking dan membeli tiket dari mana saja dan kapan saja, pencatatan data yang lebih akurat dan terarsip melalui sistem. Mitra pun akan memperoleh bantuan program pemasaran yang sustainable, terutama untuk destinasi pariwisata tertinggal yang mungkin belum banyak dieksplorasi dan dipromosikan sebelumnya.

Baca juga: Bidik 5 Juta Wisman Tahun Ini, Potensi Wisata Halal RI 10 Miliar Dollar AS

Sementara itu, bagi pemerintah, semua laporan dari kegiatan dan transaksi desa wisata yang ada di aplikasi GOERS bisa diakses secara real time oleh pemerintah pusat. Data yang tersimpan dalam sistem GOERS tersebut bisa menjadi laporan komprehensif bagi kepala desa, pemerintah daerah, maupun pusat di kementerian.

Ke depannya, semua desa wisata di NTB akan ditambahkan secara bertahap, menyusul wilayah lainnya di seluruh Indonesia. Saat ini, 25 kota di Indonesia telah terdaftar di website dan aplikasi GOERS, lengkap dengan destinasi wisata dan hiburan lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hari Ini, Pertamina Turunkan Harga Pertamax hingga Pertamina Dex

Hari Ini, Pertamina Turunkan Harga Pertamax hingga Pertamina Dex

Whats New
[POPULER MONEY] Viral Warga Berebut Daging di Tumpukan Sampah TPA | Jadwal KRL Jabodetabek Mulai 1 Juni 2023

[POPULER MONEY] Viral Warga Berebut Daging di Tumpukan Sampah TPA | Jadwal KRL Jabodetabek Mulai 1 Juni 2023

Whats New
Lempar ke Luhut, Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

Lempar ke Luhut, Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

Whats New
Menteri KKP Blak-blakan Alasan Ekspor Pasir Laut Diizinkan

Menteri KKP Blak-blakan Alasan Ekspor Pasir Laut Diizinkan

Whats New
Cara Daftar Haji Reguler 2023 serta Syarat dan Setoran Awalnya

Cara Daftar Haji Reguler 2023 serta Syarat dan Setoran Awalnya

Whats New
PMO Prakerja: 24 Persen Peserta Langsung Dapat Kerja Usai Pelatihan

PMO Prakerja: 24 Persen Peserta Langsung Dapat Kerja Usai Pelatihan

Whats New
Saat Elon Musk Kunjungi China untuk Pertama Kali dalam Tiga Tahun Terakhir...

Saat Elon Musk Kunjungi China untuk Pertama Kali dalam Tiga Tahun Terakhir...

Whats New
Papua Punya Potensi Besar Energi Terbarukan Capai 381 GW

Papua Punya Potensi Besar Energi Terbarukan Capai 381 GW

Whats New
Jadwal Terbaru KRL Yogyakarta-Solo per 1 Juni 2023

Jadwal Terbaru KRL Yogyakarta-Solo per 1 Juni 2023

Whats New
Bank Muamalat Hadirkan Kartu Shar-E Debit Muamalat Untuk Permudah Transaksi Jamaah Haji

Bank Muamalat Hadirkan Kartu Shar-E Debit Muamalat Untuk Permudah Transaksi Jamaah Haji

Whats New
Cara Setor Tunai di ATM BCA dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Cara Setor Tunai di ATM BCA dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Spend Smart
Ada Pembatasan Operasional Angkutan Barang Selama Libur Panjang, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Ada Pembatasan Operasional Angkutan Barang Selama Libur Panjang, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Whats New
Asuransi Kesehatan 'Start Up' dan UMKM 'Rey for Business' Bidik Target Jangkau 100 Perusahaan

Asuransi Kesehatan "Start Up" dan UMKM "Rey for Business" Bidik Target Jangkau 100 Perusahaan

Whats New
Menteri KKP: Ekspor Pasir Laut Boleh Saja, asal...

Menteri KKP: Ekspor Pasir Laut Boleh Saja, asal...

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri Melambat Jadi 50,90

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri Melambat Jadi 50,90

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+