Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengerucutnya Ibu Kota Baru dan Jadwal Konstruksinya

Kompas.com - 30/07/2019, 09:36 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sedikit demi sedikit teka-teki calon ibu kota baru pengganti Jakarta mulai terkuak. Bahkan lokasinya mulai dibuka oleh pemerintah ke publik meski informasinya masih minim.

Baru-baru ini Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro mengungkapan, Kalimatan lah yang dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk lokasi ibu kota baru.

Hal ini disampaikan Bambang di acara Penyusunan Langkah Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Jawa-Bali 2020-2024 di Hotel Shangri-La, Surabaya, Senin, (29/7/2019).

"Pulaunya Kalimantan, provinsinya, nanti (menyusul)," ujar Bambang.

Baca juga: Seriuskah Pemerintah Ingin Memindahkan Ibu Kota dari Jakarta?

Meski menyebut Kalimantan, Bambang belum mau menyebut lokasi persisnya.

Namun saat ini terdapat dua lokasi yang disebut-sebut menjadi kandidat kuat ibukota baru, yaitu di kawasan Bukit Soeharto, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dan Kabupaten Gunung Mas di Kalimantan Tengah.

Disebut-sebut Moeldoko

Sebenarnya sejak akhir Juni 2019 lalu, kata Kalimantan selalu disebut-sebut oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam acara seminar pemindahan ibu kota di Kantor Bappenas, Jakarta.

Bahkan dalam pemaparannya terkait sisi keamanan dan pertahanan ibu kota baru, Moeldoko menilai perlu dipikirin cara pemindahan militer ke Kalimatan.

Selama ini kata Mantan Panglima TNI itu, kekuatan militer Indonesia memang terpusat di Jawa. Hal ini lantaran sejarah panjang peperangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan yang banyak terjadi di Jawa.

"Bagaimana memindahkan kekuatan-kekuatan militer ke Kalimantan, enggak kecil itu bos," ujarnya dalam acara seminar di Jakarta, Rabu (26/6/2019)

Baca juga: RI Bisa Cetak Sejarah soal Pindahkan Ibu Kota, Ini Sebabnya

"Pikirkan untuk infanteri saja itu ada pusat infanteri, ada pusat pendidikanya. Belum lagi memikirkan tempur dan bahan tempurnya. Ini besar," sambung dia.

Menurut dia, kekuatan militer di Kalimantan saat ini relatif tidak besar. Oleh karena itu penting membawa kekuatan militer dari Jawa untuk pertahanan ibu kota baru.

Menurut dia, kekuatan militer di Kalimantan saat ini relatif tidak besar. Oleh karena itu penting membawa kekuatan militer dari Jawa untuk pertahanan ibu kota baru.

Rekonstruksi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com