Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Asing Bisa Genggam Surat Utang RI Senilai Rp 991 Triliun

Kompas.com - 30/07/2019, 18:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepemilikan asing pada surat utang negara atau surat berharga negara (SBN) Indonesia terus meningkat.

HIngga Juli 2019, total surat utang yang digenggam asing mencapai Rp 991 triliun, atau 39 persen dari total surat utang pemerintah Rp 2.547 triliun.

Mengapa hal itu bisa terjadi?

Peneliti Core Indonesia Yusuf Rendy Manilet menuturkan, faktor penyebab surat utang Indonesia digenggam asing adalah lantaran belum tersosialisasinya investasi surat utang di masyarakat Indonesia.

Baca juga: Arus Dana Investor Asing Diprediksi Terus Masuk pada Sepekan Ini

"Pertama adalah masyarakatnya. OJK pernah survei terhadap seberapa kenal masyarakat, terhadap produk keuangan," ujarnya di Jakarta, Selasa (30/7/2019).

"Jadi dari survei itu terlihat bahwa yang paling besar dari masyarakat itu mengenal produk perbankan dan asuransi, paling kecil investasi dan pasar modal," sambung dia.

Padahal, surat utang negara merupakan salah satu investasi yang bisa dimilki oleh masyarakat Indonesia. Caranya yakni dengan memesan surat berharga tersebut saat diterbitkan oleh pemerintah.

Baca juga: Menurut OJK, Ini Alasan Investor Asing Dominan di Pasar Modal RI

Di Jepang, kata dia, pertumbuhan utang negara memang cukup besar, namun dilihat dari struktur kepemilikan yang berutang itu di dalam negeri. Hal ini karena masyarakatnya lebih teredukasi produk-produk keuangan, termasuk investasi.

"Jadi sosialisasi terhadap produk-produk investasi dan pasar modal relatif harus digenjot kembali agar masyarakat umum bisa tahu bahwa ada loh produk lain yang bisa dimanfaatkan untuk mengatur keuangan di luar tabungan dan asuransi," kata dia.

Kedua, faktor penyebab asing bisa menggenggam surat utang Indonesia karena adanya masalah likuiditas di seluruh dunia.

Saat ini, ucap Yusuf, ada perebutan likuiditas di pasar. Sehingga saat surat utang negara diterbitkan dengan imbal hasil yang baik dan ada risiko gagal bayar negara sangat kecil, likuiditas itu lari ke surat utang.

Baca juga: Investor Asing Pemberi Pinjaman di Fintech Nasional Meningkat

Dominannya asing menggenggam surat utang memiliki risiko saat terjadi migrasi modal asing ke luar negeri.

Saat asing menarik modalnya dari surat utang, maka aliran dana akan keluar dan bisa menyebabkan gejolak, salah satunya yakni pelemahan rupiah karena permintaan dollar AS yang meningkat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+