Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Go-Jek: Kami Tidak Punya Perusahaan Induk di Singapura

Kompas.com - 31/07/2019, 06:41 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Go-Jek membantah mempunyai perusahaan induk di Singapura. Berdasarkan keterangan resminya, Go-Jek mengaku telah terdaftar di Indonesia dengan nama PT Aplikasi Karya Anak Bangsa.

“Seluruh penanaman modal dan investasi ditanamkan dan dibukukan penuh di perusahaan Indonesia tersebut, kami tidak memilki perusahaan Singapore sebagai induk perusahaan,” demikian bunyi keterangan resmi dari Go-Jek, Rabu (31/7/2019).

Selain itu, Go-Jek juga mengaku selalu melaporkan penanaman modal yang didapatnya sesuai amanat yang diberikan oleh BKPM

Baca: Go-Jek Kejar Mimpi Jadi SuperApp Terbesar di Asia Tenggara

“Go-Jek adalah perusahaan rintisan Indonesia, dengan head office di Indonesia dan 90 persen dari pegawainya adalah orang asli Indonesia,” tulis Go-Jek dalam keterangan resminya.

Menurut Go-Jek, investasi yang diterima senantiasa disalurkan untuk pengembangan usaha dan ekosistem di Indonesia. Sehingga, pihaknya bisa terus melayani ratusan juta konsumen serta memberikan akses pendapatan kepada lebih dari 2 juta mitra driver, 400.000 merchants dan puluhan ribu mitra penyedia layanan GoLife di Indonesia.

Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, empat perusahaan unicorn Indonesia disebut oleh dunia luar sebagai perusahaan asal Singapura.

Keempat perusahaan unicorn tersebut adalah Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak dan Traveloka.

Hal tersebut diketahui Thomas dari hasil riset yang dilakukan oleh Google dan Temasek.

“Di laporan (Google dan Temasek) disebutkan Indonesia ada nol (perusahaan unicorn) dan Singapura 4 (perusahaan),” ujar Thomas di Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Pernyataan BKPM

Sebelumnya, Thomas Lembong mengatakan induk dari empat perusahaan unicorn asal Indonesia memang berada di Singapura. Sehingga, saat ada investor yang ingin menanamkan modalnya di perusahaan tersebut, harus terlebih dahulu mampir ke Singapura.

“Dan seringkali masuknya itu bukan dalam bentuk investasi tapi oleh induk unicorn Singapura, langsung bayar ke vendor atau supplier Indonesia," kata Thomas.

Atas dasar itu, ketika ada investasi dari luar negeri yang masuk ke empat perusahaan tersebut tak langsung masuk ke Indonesia.

“Jadi yang sedikit membingungkan ada pengumuman bahwa Grab akan investasi lagi sekian dan Gojek baru dapat fundraising, tapi tidak nongol dalam arus modal masuk dalam bentuk investasi. Jawabannya masuk berbentuk investasi ke Singapura, induknya," ucap dia.

Unicorn adalah istilah bagi perusahaan rintisan (startup) yang valuasinya telah mencapai 1 miliar dollar AS.

Kempat unicorn itu adalah Gojek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak. Adapun Gojek, beberapa waktu lalu telah menyandang status decacorn, naik kelas dari unicorn. Decacorn adalah sebutan bagi perusahaan teknologi yang valuasinya telah mencapai 10 miliar dollar AS ke atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com