Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Mahasiswa Ini Sukses Membangun Bisnis Restoran Makanan Sehat

Kompas.com - 31/07/2019, 10:57 WIB
Desy Kristi Yanti,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Generasi millenial diklaim sebagai generasi yang tekun dalam berwirausaha. Bahkan, saat ini banyak generasi millenial yang menjadi jutawan karena bisnis yang didirikan.

Seperti dikutip dari BBC.com, Rabu (31/7/2019), tiga orang mahasiswa di Washington DC yang berhasil mendirikian sebuah restoran, dan kini usahanya bernilai lebih dari 1 miliar dollar AS.

Tiga mahasiswa itu Universitas Georgetown, Washington itu yakni Nicolas Jammet, Jonathan Neman dan Nathaniel Ru, mengalami kesulitan menemukan makanan sehat dengan harga terjangkau untuk dibeli.

Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk membuka sebuah restoran.

Dimulai dari kampus

Pada bulan Oktober 2006, mereka yang rata-rata berusia 22 tahun tersebut memulai rencana bisnisnya di asrama kampus mereka. Dimulai dengan, mendirikan restoran cepat saji yang hanya menjual salad dingin maupun hangat, seperti sayuran panggang.

Untuk itu, mereka membeli bahan makanan mereka langsung dari petani setempat, untuk memastikan semua bahan masih segar.

Setelah lulus di tahun 2007, mereka berhasil mengumpulkan uang sebesar 300.000 dollar AS dari teman dan keluarga. Kemudian, di bulan Agustus mereka membuka restoran pertamanya yaitu, Sweetgreen di wilayah Georgetown.

Baca: 6 Tips Ampuh Langgeng Berbisnis dengan Teman

"Kami baru saja membuka restoran dan sudah mempekerjakan beberapa siswa, namun kami belum melatih mereka dengan baik. Hari pertama rasanya sangat sibuk, karena kami menguji sistem kami. Kami menjadi lebih sibuk setiap harinya,” kata Nicolas, Chief Concept Officer.

Melihat Sweet Green semakin populer dan antrean pelanggan bertambah banyak setiap harinya, mereka memutuskan untuk memusatkan perhatian pada restoran tersebut, dan membuka lebih banyak cabang.

"Awalnya, sangat sulit meyakinkan orang untuk berinvestasi di Sweetgreen. Kami tidak memiliki rekam jejak, kami hanya mahasiswa dari perguruan tinggi. Kami tidak memiliki resume (CV) untuk mendukung kami,” ujar Jonathan, Chief Executive.

Makanan cepat saji Sweetgreen yang sehat tersebut akhirnya menggoda para pengusaha terkemuka, termasuk pemilik Whole Foods Walter Robb, investor miliarder Steve Case, dan koki Prancis Daniel Boulud.

Tambah outlet

Setelah menambah outlet lain di Washington, saat ini Sweetgreen memiliki 90 cabang di seluruh Amerika Serikat, dan 20 lainnya direncanakan akan dibuka tahun ini. Saat ini, Total investasi restoran tersebut dalam bisnis sebesar 365 miliar dollar.

Aaron Allen, seorang konsultan restoran Amerika, mengatakan omzet tahunan perusahaan tersebut diperkirakan sekitar 120 juta dollar.

“Sweetgreen sangat tepat dengan apa yang diinginkan pelanggan saat ini. Ada ekspansi ke arah makanan sehat, yang beresonansi sangat baik dengan demografi milenial," kata Mr Allen.

Nicolas juga menjelaskan bahwa dalam mengembangkan perusahaannya, ia berkomitmen untuk membeli produk hanya dari petani Amerika, meskipun ini berarti akan ada bulan dan tahun tertentu ketika beberapa buah dan sayuran tidak tersedia.

"Kami berada di belas kasihan Alam. Salah satu salad kami yang paling populer adalah salad buah persik. Tetapi satu tahun tanaman persik AS tidak tumbuh karena cuaca buruk," kata Nicholas.

"Pada titik ini kami bisa membeli buah persik dari Amerika Selatan dan menghasilkan uang, tetapi kami mengambil langkah mundur dan berpikir, kami membeli buah persik kami karena mereka berada di musim, dan karena mereka berasal dari daerah tertentu di AS, dan dari petani tertentu. Jadi kami bertanya kepadanya, apa lagi yang kamu miliki untuk kami? Dia bilang dia punya blueberry dan raspberry, jadi kami memutuskan untuk membuat salad berry sebagai gantinya,” tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com