Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lifting Migas Tak Memuaskan, Jonan Soroti Pertamina

Kompas.com - 31/07/2019, 12:51 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menyoroti kinerja Pertamina. Pasalnya, lifting minyak dan gas perusahaan pelat merah tersebut mengalami penurunan produksi.

Menurut Jonan, seharusnya Pertamina tak boleh kalah dengan perusahaan asing dalam memproduksi migas.

“Saya saran sih memang Pertamina untuk decision making process produksi itu harus jauh lebih cepat. Mesti dibikin mekanisme menurut saya yang bisa kompetitif lawan produsen-produsen asing,” ujar Jonan di Jakarta, Rabu (31/7/2019).

Baca juga: Blok Gas Nomor 3 Terbesar Ini akan di Kelola Pertamina Pada 2026

Jonan menambahkan, seharusnya Pertamina bisa memproduksi migas sesuai target yang dicanangkan.

“Dalam pandangan saya, ini masa ini orang Indonesia sendiri yang ngerjain bisa lebih lama, kan enggak mungkin mestinya. Prosesnya menurut saya harus lebih cepat. Kalau enggak lebih cepet produksinya, makin lama bisa enggak memenuhi target,” kata Jonan.

Berdasarkan data SKK Migas semester I-2019, realisasi lifting minyak Pertamina EP baru mencapai 75.293 barel minyak per hari (BPD) atau 89 persen dari target APBN 2019.

Baca juga: Masuk Daftar 500 Fortune Global, Peringkat Pertamina Kalahkan Facebook

Kemudian, Pertamina Hulu Mahakam baru mencapai 34.680 BOPD atau 69 persen dari target. PHE OSES baru mencapai 27.841 BOPD atau 87 persen dari target lifting APBN 2019.

Lalu, PHE ONWJ mencatatkan realisasi sebesar 28.405 BOPD atau 86 persen dari target. Dan terakhir, Pertamina Hulu Kalimantan Timur mencatatkan realisasi lifting sebesar 10.663 BOPD atau 95 persen dari target.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com