Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung UKM, Bogasari Fasilitasi Mitra Binaan Raih Sertifikat Halal

Kompas.com - 31/07/2019, 20:52 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 26 UKM mitra binaan Bogasari yang tergabung dalam Paguyuban Mie Ayam Tunggal Rasa Garamiro Jakarta mendapatkan Sertifikat Sistem Jaminan Halal (SJH) dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) DKI Jakarta.

Sertifikat SJH ini menjadi salah satu syarat utama bagi UKM untuk mendapatkan Sertifikat Halal dari LPPOM MUI.

Direktur Indofood Franciscus Welirang, menyebutkan, sebagai produsen tepung terigu, Bogasari yang mayoritas pelanggannya adalah UKM, akan senantiasa membantu pembuatan sertifikasi halal tersebut. Bogasari sendiri merupakan salah satu anak usaha dari Indofood.

Baca juga: Mi Instan Indonesia Kuasai 90 Persen Pangsa Pasar Turki

Sebagai informasi, mulai Oktober 2019 Pemerintah akan menjalankan peraturan wajib memiliki sertifikat halal produk bagi UKM.

“Bogasari senantiasa akan membantu para UKM untuk menjawab berbagai tantangan zaman yang memang dibutuhkan untuk meningkatkan usaha. Mulai dari edukasi dan pelatihan seputar makanan, teknologi, pemasaran digital, dan berbagai peraturan yang ditetapkan Pemerintah termasuk soal sertifikat halal,” ucap pria yang akrab disapa Franky Welirang itu dalam siaran pers, Rabu (31/7/2019) di Jakarta.

Dia mengatakan, menegaskan, sebagai langkah awal Bogasari akan membantu sertifikasi halal para UKM mi yang sudah memiliki paguyuban.

Salah satunya diawali dari pengurusan sertifikasi halal UKM Mie anggota Paguyuban Mie Ayam Tunggal Rasa Garamiro Jakarta. Mulai dari sosialisasi, pelatihan sertfikasi, proses audit, dan pemenuhan berbagai persyaratan lainnya.

“Yang penting para UKM harus memiliki paguyuban dan siap mengikuti seluruh tahapan sertifikasi yang disyaratkan LPPOM MUI. Bogasari akan terus mendampingi sampai UKM berhasil meraih sertifikat halal tersebut. Ini sesuai motto kemitraan Bogasari dengan UKM yakni Tumbuh Bersama,” sebutnya.

Baca juga: Mi Instan Jadi Candu Dunia, Indonesia Nomor 2 Pengonsumsi Tertinggi

Proses pembuatan sertifikat halal secara kolektif untuk para UKM pengrajin mie yang tergabung dalam paguyuban ini diawali dengan sosialisasi dari LPPOM MUI DKI Jakarta pada akhir April lalu.

Setelah itu dilanjutkan dengan pelatihan sistem jaminan halal (SJH) pada 8 Juli 2019 dan audit di lokasi produksi masing-masing UKM .

Alhasil, 26 UKM anggota Paguyuban Mie Ayam Tunggal Rasa Garamiro Jakarta mendapatkan sertifikat SJH dan diserahkan langsung kepada UKM, Selasa sore (30/7/2019) di pabrik Bogasari, Jakarta Utara.

“Sertifikasi halal ini bukan sekadar untuk menjalankan aturan Pemerintah, tapi juga semakin konsumen, bahkan meningkatkan daya saing para UKM,” ucap Franky.

Pandiono, pemilik UKM Mie Ayam Kondang yang juga Ketua Paguyuban Mie Ayam Tunggal Rasa Garamiro Jakarta, mengapresiasi kerja sama Bogasari dengan UKM dalam hal sertifikasi halal ini. Apalagi sebagian besar baru kali ini UKM anggota paguyuban mengurus sertifikasi halal.

“Jadi tolong sertifikat SJH, hasil bantuan Bogasari ini dijaga baik-baik, jangan sampai hilang. Jika nanti ada yang mau memperpanjang sertifikat halal, bisa langsung mulai dari proses audit. Tapi jika sertifikat SJH-nya hilang, maka harus mulai dari awal lagi dan harus mengikuti pelatihan SJH kembali,” ucap Pandiono.

Sementara Safrizal, pemilik Mie Ayam Safrizal dan Suryani, pemilik Mie Ayam Barokah mengaku merasa lebih bersemangat dan percaya diri ketika usahanya sudah memiliki dokumen yang semakin lengkap.

“Kami jadi lebih yakin dalam berusaha, selain mengikuti aturan juga semakin dipercaya sama konsumen,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com