Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Storynomics Tourism Jadi Pendekatan Genjot Ekonomi dari Pariwisata

Kompas.com - 01/08/2019, 13:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsep storynomics tourism bakal digunakan untuk mengakselerasi percepatan pembangunan wisata di lima kawasan destinasi super prioritas di Indonesia.

Danau Toba adalah salah satu dari lima kawasan destinasi super prioritas, selain Borobudur, Manado, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Irfan Wahid, yang ditugaskan Presiden Jokowi untuk memimpin tim Quick Win 5 Destinasi Super Prioritas Pariwisata, memperkenalkan konsep tersebut.

“Kami memperkenalkan formula Storynomics Tourism. Sebuah pendekatan pariwisata yang mengedepankan narasi, konten kreatif, dan living culture serta menggunakan kekuatan budaya sebagai DNA destinasi,” kata Irfan dalam keterangannya, Kamis (1/8/2019).

Baca juga: Pengembangan Destinasi Super Prioritas Danau Toba Dipercepat

Dia mencontohkan, kisah-kisah dari kawasan Danau Toba sejatinya begitu banyak namun tak pernah digarap dengan benar-benar optimal.

Selain itu, kata Irfan, storynomics tourism juga akan memanfaatkan fakta sejarah bahwa Toba merupakan hasil dari letusan gunung berapi dahsyat ketiga di dunia yang menyusutkan populasi dunia sampai 60 persen pada saat itu.

Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Danau Toba.Dok. Istimewa Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Danau Toba.

"Selain itu, storynomics tourism juga perlu mengangkat budaya Batak yang begitu luar biasa yang selama ini kurang terbangun narasinya dengan baik,” sebut Irfan.

Baca juga: Tindak Lanjuti Jokowi soal Danau Toba, Kemenhub-PUPR Berkolaborasi

Menurut dia, pariwisata tak bisa lepas dari awareness dan experience. Hasilnya adalah testimoni, baik positif maupun negatif.

"Awareness berkaitan dengan marketing, sedangkan experience berkaitan dengan faktor aksesibilitas, amenitas, dan atraksi (3A) yang melekat ke setiap destinasi-destinasi wisata. Kedua hal tersebut harus menjadi satu kesatuan yang padu,” ucapnya.

Saat ini, kata Irfan, pihaknya telah memetakan sekitar 28 titik destinasi wisata di kawasan Toba yang akan dibagi ke dalam empat klaster. Ke depannya, klaster tersebut akan dibantu untuk mempersiapkan kebutuhan 3A-nya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com