Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Gandeng Kemendes PDTT Revitalisasi Pembangunan Kawasan Ekonomi 4.0

Kompas.com - 01/08/2019, 15:14 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggalakkan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) dengan menyerahkan berbagai bantuan pertanian.

Beberapa bantuan yang diberikan di antaranya benih, bibit, serta perluasan lahan di berbagai daerah Indonesia, khususnya bagi petani di daerah transmigrasi.

Untuk menyukseskan program tersebut, Kementan pun turut bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pihaknya ingin terus meningkatkan kesejahteraan petani-petani yang ada di daerah transmigrasi.

"Saya kira konsep membangun desa artinya adalah membangun republik ini," ujarnya sesuai rilis yang Kompas.com terima, Kamis (1/8/2019).

Baca juga: Kementan Fokus Penyediaan Infrastruktur Kebutuhan Lahan Rawa

Selain itu, Kementan dan Kemendes PDTT juga turut merevitalisasi pembangunan kawasan ekonomi 4.0 sebagai upaya menyejahterakan rakyat.

"Kemendes dan Kementan sudah lama membangun sinergi. Sejak awal kami sudah melakukan pendekatan dengan banyak program yang sudah kami canangkan, termasuk membangun embung, meningkatkan produktivitas, dan menyiapkan bibit unggul," tuturnya.

Hasil kerja sama lain yang juga cukup membanggakan, sambung Amran, yakni meningkatnya produk dan ekspor pertanian hingga 500 persen. Peningkatan ini merupakan peningkatan tertinggi di sepanjang sejarah Republik Indonesia.

"Alhamdulillah ekspor kita tertinggi dalam sejarah, ini adalah prestasi dari semua arahan yang diberikan Presiden Jokowi-JK selama empat setengah tahun," katanya.

Transfer keterampilan

Pada kesempatan yang sama, yakni Rapat Koordinasi Transmigrasi, Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan pentingnya konsep pemerataan ekonomi melalui program transmigrasi yang sesuai dengan perubahan zaman.

Di sisi lain, transmigrasi juga mencakup aspek transfer keterampilan.

"Konsep transfer keterampilan ini diharapakan menjadi kunci keberhasilan konsep transmigrasi," terangnya.

Oleh karena itu, Wapres menegaskan transmigrasi pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi mereka yang datang.

Sementara itu, Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo menekankan pentingnya infrastruktur baik guna menunjang daerah-daerah transmigrasi yang perlu mendapat perhatian.

Baca juga: Ini 6 Solusi Kementan Atasi Kekeringan di Musim Kemarau

Langkah ini juga sekaligus untuk menyumbang pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) secara nasional.

"Jadi daerah-daerah yang masih terekspos dengan high cost economy akan naik tingkat konsumsinya menjadi lebih baik lagi. Nah dalam hal ini, kami banyak dibantu oleh kementerian lain dalam pengembangan kawasan transmigrasi tersebut, " katanya.

Eko menambahkan, kiranya ada 42 kawasan yang menjadi target pembangunan berkala sampai akhir tahun.

"Kami sedang menyiapkan lahan bersama pemerintah daerah baik yang telah mengirim atau daerah yang menerima seperti dari Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan. Upaya ini dilakukan untuk mencegah adanya kesenjangan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com